WNI Tersangkut Kematian Kim Jong Nam
PM Najib Razak Kecam Langkah Korea Utara yang Sandera Warga Malaysia
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, akhirnya angkat bicara, Selasa (7/3/2017), setelah hubungan diplomatik dengan Korea Utara semakin genting.
TRIBUNSOLO.COM, KUALA LUMPUR – Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, akhirnya angkat bicara, Selasa (7/3/2017), setelah hubungan diplomatik dengan Korea Utara semakin genting.
Langkah Korut yang “menyandera” atau melarang semua warga Malaysia untuk meninggalkan negara komunis itu membuat Najib ketar-ketir akan nasib warganya di sana.
Najib mendesak Pyongyang segera membebaskan warganya yang tak bersalah, yang tidak ada sangkut-paut dengan kasus pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong Un.
"Tindakan menjijikkan ini, yang secara efektif telah menyandera warga kami, jelas mengabaikan semua hukum internasional dan norma-norma diplomatik," kata Najib dalam pernyataannya seperti diberitakan Reuters.
Najib mengatakan, ia telah memanggil Dewan Keamanan Nasional untuk mengadakan pertemuan pada Selasa siang, tak lama setelah Pyongyang melarang warga Malaysia meninggalkan Korut.
Ia juga telah menginstruksikan polisi "untuk mencegah semua warga Korut meninggalkan Malaysia sampai kita yakin akan keselamatan dan keamanan semua warga Malaysia di Korut."
Aparat Kepolisian Diraja Malaysia, Selasa (7/3/2017), mengepung dan menutup kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Korut di Kuala Lumpur.
Hal itu dilakukan untuk memastikan jumlah staf dan diplomat yang ada di dalam setelah Kuala Lumpur mengeluarkan larangan bagi staf Kedubes Korut untuk meninggalkan Malaysia.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Nur Jazlan Mohamed, menjelaskan kepada media bahwa pihaknya sedang berusaha mengidentifikasi secara fisik para staf Kedubes Korut di Kuala Lumpur.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri Malaysia menegaskan bahwa semua staf Kedubes Korut di Kuala Lumpur juga dilarang untuk meninggalkan Malaysia untuk alasan apapun.
Menurut kementerian, larangan tersebut diberlakukan demi mempermudah proses penyelidikan kasus kematian Kim Jong Nam yang kini sedang berjalan.
Terkait penyegelan kantor Kedubes Korut di Kuala Lumpur, Nur Zahlan mengatakan, "Kami berusaha untuk secara fisik mengidentifikasi semua staf kedutaan yang ada di sini."
Dia mengatakan, staf Kedubes Korut tidak akan diizinkan untuk meninggalkan kedutaan "sampai kami mengetahui secara pasti jumlah mereka dan di mana mereka" itu saat ini.
Polisi Malaysia menduga, ada beberapa tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam sedang bersembunyi di dalam kantor Kedubes Korut di Kuala Lumpur.(Kompas.com)
