Geger Keraton Surakarta
Dewan Adat Minta Sekat Area Keraton Surakarta yang Sudah Dibongkar Kembali Ditutup
Sekat yang dibongkar tersebut terdapat di antara Sasana Narendra dengan Langen Katong.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta meminta sekat pembatas ditutup kembali.
Seperti diberitakan sebelemumnya, sekat pembatas area di dalam keraton telah dibongkar paksa oleh Tim Lima, bentukan Paku Buwono (PB) XIII pada Minggu (2/4/2017) lalu.
Sekat yang dibongkar tersebut terdapat di antara Sasana Narendra dengan Langen Katong.
Terkait hal itu, Plt Raja PB XIII, KGPH Puger, ingin sekat ditutup kembali.
Hal itu ia sampaikan usai bertemu dengan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal (Purn) Subagyo HS pada Kamis (6/4/2017) siang.
Sedianya, pertemuan ini untuk membahas pelaksanaan jumengan atau naik tahta raja yang akan digelar 22 April 2017 mendatang.
"Sekat ditutup kembali supaya (suasana) kondusif, sambil menunggu jawaban Presiden (Jokowi, Red)," kata Puger.
Adapun pihaknya juga mengusulkan jumenengan diadakan terpisah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Yakni jumenengan Tari Bhedaya Ketawang di Sasana Sewaka dan jumenengan PB XIII dilakukan di kediaman.
"Jumenengan tetap dengan Tari Bedhaya Ketawang (tanpa raja), Sinuhun (PB XIII) tetap di sana (kediaman) saja," ujarnya.
Hal itu menurutnya demi menjaga situasi kondusif keraton.
Kendati demikian, pihaknya tetap menunggu jawaban dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan disampaikan melalui Wantimpres Subagiyo. (*)