Geger Keraton Surakarta
Lembaga Dewan Adat Tidak Bisa Masuki Area Keraton Solo
Karena tidak bisa masuk, mereka kemudian meninggal lokasi pintu selatan atau Magangan.
Penulis: Labibzamani | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Lembaga Dewan Adat (LDA) sementara tidak bisa masuk ke dalam area Keraton Solo, Sabtu (15/4/2017) petang.
Pantauan TribunSolo.com, dua mobil rombongan LDA tiba di pintu selatan atau Magangan Keraton Solo sekitar pukul 17.30 WIB.
Kedua mobil yang ditumpangi rombongan LDA adalah Toyota Alphard B 626 R dan Toyota Avanza.
Dalam rombongan itu terlihat ada GKR Wandansari alias Koes Moertjiah atau Gusti Moeng, KGPH Puger dan KPH Eddy Wirabhumi.
Karena tidak bisa masuk, mereka kemudian meninggal lokasi pintu selatan atau Magangan.
KPH Eddy Wirabhumi mengatakan, sebelumnya rombongan melakukan mediasi bersama Tim Lima bentukan PB XIII di Diamond.
"Sampai titik kesepakatan (pada media) untuk menyelenggarakan kegiatan pada tanggal 22 April 2017, kita kemudian kembali ke sini (pintu Magangan, red)," kata Eddy.
"Bahasa kita sementara belum bisa masuk (keraton)," ungkapnya.
Eddy mengaku, masih akan melihat proses selanjutnya jika memang tidak diperbolehkan untuk masuk.
"Kita tidak akan melawan," katanya.
"Siapa yang berani melawan kekuasaan," terangnya.
"Kalau pemerintah sudah mau begini, ya mau apalagi kita," ungkapnya. (*)