Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Lantik Empat Kepala Daerah Baru di Jateng, Ini Ajakan yang Diberikan Ganjar Pranowo

Ia mengatakan, pihaknya tak tahu apakah pemerintah salah dalam membuat rumus, salah strategi, salah tata tertib, maupun kebijakan.

Editor: Daryono
Tribun Jateng/hermawan handaka
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melantik empat pasangan kepala daerah terpilih yaitu dari Kota Salatiga pasangan Yulianto, Moh.Haris, Kabupaten Batang pasangan Wihaji, Suyono, Kabupaten Jepara pasangan Ahmad Marzuqi, Dian Kristiandi dan pasangan dari Banjarnegara yaitu Budhi Sarwono dan Syamsudin yang bertempat di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Senin (22/5). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNSOLO.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengajak empat kepala daerah yang baru saja ia lantik untuk kerjasama mengurangi angka kemiskinan di Jateng.

Mengingat sampai saat ini kemiskinan di Jateng terhitung masih tinggi yakni 13,19 persen.

Hal itu ia sampaikan usai melantik empat kepala daerah hasil Pilkada serentak Februari 2017 lalu.

Pelantikan digelar di gedung Gradhika Bhakti Praja, komplek kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Senin (22/5/2017).

Empat kepala daerah tersebut Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga Yuliyanto-Muh Haris, Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono-Syamsudin, Bupati dan Wakil Bupati Batang Wihaji-Suyono, Bupati dan Wakil Bupati Jepara Ahmad Marzuki-Dian Kristiandi.

"Semua boleh bicara kemiskinan ini berat untuk kita entaskan, semua boleh bicara, faktanya data kemiskinan yang sudah kita dapat tidak terlalu mudah kita eksekusi," ungkapnya.

Menurutnya, ada dua hal yang menjadi perhatian, yakni apakah datanya sudah benar ataukah kebijakan yang diambil dari sisi penganggaran maupun pelaksanaan teknisnya sudah tepat atau belum.

"Kemudian apakah anggaran yang kita keluarkan dari negara ini cukup untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan, hipotesis saya sudah kita baca tiap hari, nggak cukup," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya tak tahu apakah pemerintah salah dalam membuat rumus, salah strategi, salah tata tertib, maupun kebijakan.

Sebab kondisi ini bukan hanya di tingkat kabupaten dan kota, maupun provinsi, tapi juga nasional.

"Ketika bicara kemiskinan kok semua tergopoh-gopoh. Kenapa ini, ada yang salah kayaknya. Tidak terlalu signifikan (penurunan angka kemiskinan,red)," katanya.

Maka, pada kepala daerah yang dilantik selaku pemilik wilayah dan eksekutor program pemerintah, Ganjar memberi pekerjaan rumah untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan di Jateng yang masih 13,19 persen.

"Kita butuh arisan kebijakan, arisan pengelolaan pemerintahan."

"Bagaimana caranya, temen-temen di kabupaten dan kota harus fokus pada kondisi daerah yang miskin," katanya.

Ia mengungkapkan, terdapat 15 kabupaten di Jateng yang masih butuh perhatian khusus.

Pemprov sudah menyerahkan data kemiskinan 'by name by address' sejak dua tahun lalu ke kabupaten dan kota, agar mengeksekusinya.

"Saya ingin para bupati dan wakil bupati coba komunikasi dengan kepala desa, saya ketemu dengan beberapa kades mereka sangat tahu siapa warganya yang paling miskin, tinggal mengonfirmasi data," katanya.

Untuk Kota Salatiga dan Jepara, relatif sudah baik.

Namun untuk Batang dan Banjarnegara masih harus digenjot lebih keras.

Kemudian perlu ada inovasi yang diarahkan pada penanggulangan kemiskinan yang diambil dari sumber lain dan tidak hanya bergantung pada APBD.

"Bisa dari CSR, Baznas, kalau yang lebih keras lagi bisa melakukan pinjaman-pinjaman ke BUMN untuk penanggulangan agar lebih cepat," saran Ganjar.(Tribun Jateng/M Nur Huda)

Berita ini sudah tayang di TribunJateng dengan judul: Usai Melantik Empat Kepala Daerah, Ganjar Pranowo Lalu Mengajak Mereka Arisan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved