Geger Keraton Surakarta
Keluarga Keraton Solo Berdamai, Lembaga Dewan Adat Segera Dibubarkan
Demikian disampaikan oleh kuasa hukum PB XIII, Ferry Firman Nurwahyu, melalui sambungan telepon, Sabtu (24/6/2017) pagi.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Organisasi Masyarakat (Ormas) Lembaga Dewan Adat (LDA) bakal dibubarkan.
Hal itu dilakukan merujuk poin-poin perjanjian damai antara Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII dengan adik-adiknya yang tergabung di LDA pada Jumat (23/6/2017) malam.
Pembubaran LDA diadakan terhitung dua minggu usai perjanjian.
Baca: Disaksikan Anggota Wantimpres, Raja Keraton Solo dan 18 Adiknya Teken Perjanjian Damai
Demikian disampaikan oleh kuasa hukum PB XIII, Ferry Firman Nurwahyu, melalui sambungan telepon, Sabtu (24/6/2017) pagi.
“Mereka (LDA) menjamin akan membubarkan LDA atau lembaga lainnya yang dibentuk mengatasnamakan Keraton Surakarta,” terang Ferry.
Ferry menyebut, pembubaran LDA dikarenakan lembaga itu tidak memenuhi poin-poin yang disepakati.
LDA siap dilaporkan secara pidana atau digugat secara perdata oleh PB XIII.
“(Pembubaran) tinggal dihitung saja, dua minggu setelah 23 Juni,” ujarnya.
Perjanjian tersebut ditandatangani PB XIII dan 17 orang dari pihak LDA.
Adik PB XIII, KGPH Puger, yang pernah menjabat sebagai Plt Raja selama LDA beroperasi di keraton juga turut menandatangani perjanjian damai itu.
Kuasa hukum Raja Keraton Solo itu menegaskan sudah tidak ada lagi LDA lagi dan segenap keluarga Keraton Solo dalam naungan PB XIII.
Sebelumnya, Gusti Moeng menyatakan siap membubarkan LDA bila ada perintah dari PB XIII.
Pernyataan tersebut disampaikan kepada wartawan Kamis (15/6/2017), sehari setelah kirab malam selikuran.
“LDA dibentuk untuk membantu keraton menghadapi masalah-masalah hukum, karena sekarang kita sudah menyatu (dengan PB XIII) tergantung dawuh (perintah,-Red) Sinuhun,” ujar Gusti Moeng.
Dalam Malem Selikuran itu, tampak juga Gusti Moeng menemani isteri raja, GKR Paku Buwono.
Mereka tampak akur berdampingan melepas rombongan kirab Malem Selikuran di sekitar Kori Kamandungan Lor. (*)