Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ratusan Warga Grobogan Jadi Korban First Travel, Sebagian Lapor ke Kemenag Grobogan

"Mereka sudah bayar biaya umrah yang ditawarkan dengan transfer uang Rp 14 juta per kepala," ujar Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan, Hambali.

Editor: Junianto Setyadi
(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Calon jemaah umrah mendatangi kantor pengelola biro jasa umrah First Travel di Cisalak, Depok, Jawa Barat, Jumat (11/8/2017). 

TRIBUNSOLO.COM, GROBOGAN  - Sembilan orang warga Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, melaporkan Perusahaan Penyelenggaraan Ibadah Umrah (PPIU) First Travel ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Grobogan

Dua keluarga itu mengaku telah menjadi korban penipuan First Travel lantaran tak jadi diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Kemarin sembilan orang itu melapor ke kami," kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan, Hambali, Sabtu (26/8/2017).

"Ada bukti transfer dan pendaftaran umrah ke First Travel."

"Mereka mendaftar via online."

Belakangan First Travel tak bisa dihubungi lagi," katanya.

Menurut Hambali, sembilan orang itu diketahui mulai registrasi pada 2016.

Sebagian dijadwalkan akan berangkat pada Mei 2017 dan November 2017.

"Mereka sudah melunasi biaya umrah yang ditawarkan dengan mentransfer uang Rp 14 juta per kepala."

"Totalnya Rp 150 juta lebih," kata Hambali.

Menurut Hambali, masih ada ratusan warga Kabupaten Grobogan yang menjadi korban First Travel.

Mereka mendaftar melalui perantara kantor perantara Jateng di Semarang.

Korban langsung berupaya melaporkan kasus yang mereka alami ke pihak Kementerian Agama RI atau ke Kepolisian.

Bahkan juga mendatangi kantor First Travel.

"Ada 160-an orang Grobogan yang mendaftar ke First Travel melalui perantara itu."

"Mereka sudah menyetor Rp 15 juta per kepala."

"Jadwalnya diberangkatkan April tahun ini (April 2017 lalu, Red).

"Tapi belum ada kejelasan hingga saat ini," katanya.

Adapun seorang korban warga Kecamatan Karangrayung, Muslih Maskun, mengaku mengetahui First Travel melalui Facebook.

Ia dan korban lain mengaku tertarik dengan promo umrah murah senilai Rp 14,3 juta.

Kala itu mereka pun tidak meragukan legalitas First Travel

"Kami percaya saja, terlebih sudah ada ratusan warga Grobogan yang berangkat umrah pada 2015 melalui jasa First Travel."

"Pikir kami biaya umrah Rp 14 juta itu murah karena umumnya umroh itu Rp 23 juta."

"Sekarang ini kami berharap uang kami dikembalikan," tutur Pengawas TK dan SD UPTD Pendidikan, Kecamatan Karangrayung ini. (Jadi Korban First Travel, Sebagian Warga Grobogan Mendaftar via Online/Kompas.com/Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved