Tanggapi Kasus Bayi Debora, Mendagri Tjahjo Kumolo Minta RS Diberi Sanksi Sosial

"Jangan berobat ke rumah sakit yang tidak manusiawi," kata politikus PDI Perjuangan itu menegaskan.

Editor: Junianto Setyadi
KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR
Orang tua mendiang bayi Debora, Henny Silalahi dan suaminya Rudianto Simanjorang, di rumah mereka di Jalan H Jaung, Benda, Tangerang, Sabtu (9/9/2017) 

Surat itu akan meminta pemerintah daerah memonitor dan memberikan penyuluhan kepada rumah sakit swasta untuk tidak menolak pasien yang memerlukan tindakan darurat atau emergency.

"Demikian juga RSUD dan rumah sakit swasta wajib memberikan pengobatan kepada warganya," ujar Tjahjo menegaskan.

Sebelumnya, seorang bayi bernama Tiara Debora meninggal dunia pada Minggu (3/9/2017) lalu setelah terlambat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres.

Pihak rumah sakit menolak memasukkan Debora ke bagian pediatric intensive care unit (PICU) lantaran uang muka yang disetor orang tua korban masih kurang.

Baca: Unggah Video Raisa Bulan Madu, Isyana Sarasvati Malah Banjir Komentar Seperti Ini

Orang tua Debora, Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang, baru menyetor Rp 5 juta dari uang muka yang seharusnya dibayarkan sebesar Rp 19,8 juta.

Mereka meyakinkan pihak rumah sakit akan melunasi kekurangannya pada siang harinya.

Penjelasan Rumah Sakit

Adapun dalam keterangan persnya, manajemen RS Mitra Keluarga menyampaikan bahwa awalnya Debora diterima IGD dalam keadaan tidak sadar dan tubuh membiru.

Menurut pihak rumah sakit, Debora memiliki riwayat lahir prematur dan penyakit jantung bawaan (PDA).

Debora juga terlihat tidak mendapat gizi yang baik.

Pihak rumah sakit menyebut pihaknya telah melakukan prosedur pertolongan pertama berupa penyedotan lendir, pemasangan selang ke lambung dan intubasi (pasang selang napas).

Baca: Ikhlas Mantan Suami Nikah dengan Bella, Eks Istri Engku Emran Digosipkan Bakal Dinikahi Berondong

Lalu dilakukan baggingatau pemompaan oksigen dengan menggunakan tangan melalui selang napas, infus, obat suntikan, dan diberikan pengencer dahak (nebulizer).

Pemeriksaan laboratorium dan radiologi pun dilakukan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved