TribunSolocom Ikuti Kunjungan ke Taiwan
Keputusan Berani Presiden Pertama National Chi Nan University 20 Tahun Lalu itu Akhirnya Berbuah
Pembukaan department tersebut dinilai berani karena kondisi saat itu kawasan Asia Tenggara dinilai belum potensial.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, PULI - Presiden Pertama National Chi Nan University, Hurng Yu Chen, 20 tahun lalu memutuskan membuka Department of Southeast Asian Studies.
Pembukaan department tersebut dinilai berani karena kondisi saat itu kawasan Asia Tenggara dinilai belum potensial.
Namun visi Chen, 19 tahun kemudian "didukung" dengan adanya The New Southbound Policy dari Presiden President Tsai Ing-wen.
Kebijakan tersebut mendorong Taiwan lebih bekerja sama dengan negara-negara di Asia.
Baca: Obrolan Indonesia dalam Lima Jam di Udara Menuju Pulau yang Indah di Barat Pasifik
Departemen of Southeast Asian Studies saat ini menjadi lembaga terdepan untuk riset mengenai Asia Tenggara.
Lebih spesifik department ini mengajarkan politik negara dan ekonomi, sosial culture di negara-negara Asia Tenggara.
"Departemen ini merupakan yang pertama dan satu-satunya universitas di Taiwan yang mempelajari tentang Asia Tenggara," kata Distinguished Professor Department of Southeast Asian Studies, Hugh Pei-Hsiu Chen, Selasa (26/9/2017).
Dibawah College of Humanities, department ini mengajarkan mahasiswa untuk mempunyai kemampuan menganalisa keadaan terkini di Asia Tenggara.
Ada sekitar 200an mahasiswa yang mengambil kuliah ini.
" Jenjang sarjana ada 200 orang, S2 ada 13 orang dan di program doktor ada 4 orang," ungkap Chen.
Baca: Ling Jiao, Kudapan Kepala Banteng Penurun Panas di Taiwan
Ia menambahkan jika mahasiswa S3 penelitiannya diwajibkan mengambil lokasi di negara Asia Tenggara.
Saat ini, pusat studi di Department of Asian Southeast tengah meneliti pengungsi di Bangladesh dan Myanmar.
Universitas ini juga merupakan universitas dengan jumlah mahasiswa asing terbesar di Taiwan.
Salah satu mahasiwa asal Indonesia, Hans Albert mengatakan di National Chi Nan University saat ini ada 32 mahasiswa asal Indonesia.
"Hampir 10% merupakan mahasiswa asing, atau sekitar 600 orang," kata pengurus Persatuan Pelajar Indonesia di Taiwan (PERPITA) ini.(*)
