Menyambut Hari Natal, BNI KCU Slamet Riyadi Solo Beri Bantuan untuk Yayasan Lentera
Rumah Lentera merupakan sebuah tempat yang menjadi rumah singgah bagi belasan anak-anak yang divonis mengidap HIV// AIDS.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Bank (BNI) KCU Slamet Riyadi Solo menyambut perayaan Natal dengan memberikan bantuan ke Yayasan Rumah Lentera Solo, Kamis (14/12/2017) siang.
Rumah Lentera merupakan sebuah tempat yang menjadi rumah singgah bagi belasan anak-anak yang divonis mengidap HIV// AIDS.
Terdapat 20 anak berusia antara 2 bulan hingga14 tahun yang menerima bantuan tersebut.
Bantuan yang diberikan BNI berupa sembako dan uang tunai.
Baca: Sandiaga Uno Minta Panitia Hentikan Sejenak Konser DWP saat Azan Berkumandang
"Kita setiap tahun mengadakan kegiatan ini, saat hari raya Natal dan Paskah," kata Ketua aksi natal, Dwi Daryanto Kamis (14/12/2017) siang.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Pimpinan PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Slamet Riyadi Solo, YB Rory Anggartono kepada Pendiri Yayasan rumah Lentera, Puger Mulyoni.
Anak asuh Yayasan ini berasal dari berbagai macam suku, agama dan latar belakang keluarga yang berbeda.
Pengurus Rumah Lentera sendiri mendapatkan anak asuhnya dari Rumah Sakit, Panti Asuhan bahkan dari keluarga anak sudah tidak mau merawat.
Baca: Viral, Kisah Penumpang Wanita Kesengsem Driver Ojek Online Tampan, Endingnya: Hancur Hati Dedek.
Puger sendiri pernah ditolak oleh masyarakat sekitar yang mengetahui bahwa rumah kontrakan itu digunakan untuk menampung pengidap HIV/ AIDS.
Sebagai tukang parkir, Puger menyisihkan uangnya untuk membeli obat-obatan, kebutuhan sehari-hari, dan peralaan sekolah.
Selain itu juga untuk menghidupi anak-anak yang mengidap HIV/ AIDS.
Hal tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi BNI sehingga memberikan bantuan terhadap anak-anak pengidap HIV/ AIDS yang ada di Rumah Lentera.
"Mereka hanya sebagian kecil dari pengidap HIV/ AIDS yang berjuang untuk bisa bergaul dengan orang-orang biasa, bersenang-senang layaknya anak kecil normal, dan merasakan kebahagiaan seperti kita yang dapat bahagia," katanya.(*)