Korban Terjepit Selama Satu Jam, Ini 4 Fakta Kecelakaan KA Bathara Kresna Vs Mobil Picanto di Solo
Intan, pengemudi mobil Picanto yang ditabrak KA pengganti Railbus Bathara Kresna sempat tak bisa keluar dari mobilnya karena terjepit.
Penulis: Daryono | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Daryono
TRIBUNSOLO.COM - Kecelakan terjadi antaran Kereta Api pengganti Railbus Bathara Kresna dengan mobil Picanto warna putih di kawasan Stadion Sriwedari Solo, Kamis (19/1/2018).
Tabrakan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.
Akibat kecelakaan itu, mobil Picanto putih itu ringsek di sisi depan dan kanan mobil.
Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Imam Syafi'i, menyebut cara sopir mobil Picanto, R.RR Intan Ayu Kusuma (27) mengendarai mobilnya kurang berhati-hati.
Menurutnya, Intan tidak melihat KA Batara Kresna melintas di rel di pinggir jalan Slamet Riyadi.

Saat itu KA Batara Kresna keluar dari Stasiun Purwosari untuk menuju ke Wonogiri.
"Jadi mobil ini jalan dari arah ke timur mau ke barat, kemudian berbelok kiri."
"Sopir tak melihat kereta dari arah barat, sehingga terjadi kecelakaan," kata Imam.
Beruntung Intan selamat meski mengalami shock.
Terkait kecelakan itu, berikut TribunSolo.com merangkum fakta-fakta terkait kecelakan tersebut:
1. Korban seorang driver online yang juga bangsawan keraton
Perempuan pengemudi mobil Picanto putih yang menabrak kereta pengganti railbus Bathara Kresna pada Kamis (25/1/2018) pagi adalah driver angkutan online.
Ia diketahui bernama R.RR Intan Ayu Kusuma Pratiwi (27), warga Panularan, Laweyan, Solo.
Intan mengikuti dua aplikasi transportasi online.
Usai kecelakaan, Intan dirawat di kamar KL 1-4 Bangsal Abu Bakar Assshidiq RS PKU Muhammadiyah Solo.

Menurut pengakuannya, Intan telah menjadi sopir UberX sejak dua bulan lalu.
Dan menjadi sopir Grab Car mulai hari Kamis ini.
"Ini adalah hari pertama saya menjemput pelanggan Grab Car," keluh dia.
Ia tak menduga kereta tiba-tiba datang di hadapannya.
Saat itu, Intan hendak menjemput pelanggan di Danukusuman perjalanan dari Karanganyar.
Hendak dari timur ke barat dan berbelok di Stadion Sriwedari, lalu tertarak kereta pengganti Bathara Kresna dari arah barat.
2. Mobil terdampar dan terseret 10 meter
Saat bertabrakan dengan KA pengganti Bathara Kresna, mobil Intan terseret sejauh 10 meter.

Intan tak menduga ada kereta melaju dai arah barat lalu tertabraklah ia bersama mobilnya hingga ringsek di kawasan Pertigaan Stadion Sriwedari.
"Mobil terdambar dan terseret sejauh 10 meter, saya terjepit, tak bisa bergerak."
"Kaki saya sakit sekali," ujar ibu dua anak asal Panularan itu saat ditemui di RS PKU Muhammadiyah Solo.
Kendati terjepit, dia mengaku masih bisa meraih telepon genggamnya dan menghubungi keluarga dan rekan-rekannya.
3. Korban sempat terjepit dan tak bisa keluar dari mobil selama 1 jam
Intan, pengemudi mobil Picanto yang ditabrak KA pengganti Railbus Bathara Kresna sempat tak bisa keluar dari mobilnya karena terjepit.
Tabrakan itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.
Petugas SAR, Dishub Solo, Damkar Solo dan Polresta Solo kemudian membantu mengevakuasi korban beserta mobilnya.
Pukul 06.00 WIBi atau satu jam kemudian, Intan berhasil keluar dari mobil Picanto tersebut kemudian dibawa ke RS PKU Mumammadiyah Solo.
Video saat Intan masih berada di dalam mobil pun beredar di media sosial.
4. KA bathara Kresna berhenti beroperasi hari ini
Lantaran KA pengganti Railbus Bathara Kresna terlibat kecelakaan, operasional KA Bathara Kresna dihentikan hari ini.
"Hari ini terpaksa operasional Batara Kresna dihentikan dahulu, karena rangkaian kereta mengalami kerusakan," kata Corporate Communication Manager PT KAI Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto ketika dikonfirmasi, Kamis (25/1/2018).
"Karena rangkaian yang terlibat laka itu juga rangkaian cadangan, rangkaian yang asli kebetulan sedang dalam perawatan," imbuh dia.
KA Batara Kresna melayani penumpang relasi Solo - Wonogiri sebanyak dua kali trayek dalam sehari.
Adapun untuk kerugian, pihaknya masih melakukan assessment lebih lanjut.
"Rangkaian kami tarik ke depo dan diperbaiki dulu, masih kami assessment lagi, "katanya.(*)