Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sebelum Temukan Bocah yang Disekap di Kamar, Pihak Hotel Wismantara Solo Bilang Ada Kejanggalan Ini

Saat ditemui di depan kamarnya, Aji bercerita bahwa P memang diikat karena takut merusak kamar.

Penulis: Eka Fitriani | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI
Dedi pelaku kekerasan saat gelar perkara di Polsek Banjarsari, Solo, Sabtu (17/2/2018) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun disekap di kamar nomor 11 Hotel Wismantara, Banjarsari, Solo, Sabtu (17/2/2018).

Anak laki-laki berinisial P tersebut ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan terikat, serta penuh luka.

Polisi telah menetapkan dua tersangka, yakni ayah tiri korban, Dedi, dan adik Dedi yang bernama Iwan.

Iwan diduga sebagai orang yang mengikat P atas suruhan Dedi.

Baca: Wali Kota Akan Tonton Kirab Boyong Kedhaton di Jl Jenderal Sudirman Solo

Namun, terdapat tiga orang lagi yang terhubung dalam kasus ini.

Mereka adalah Maria (ibu kandung P), Aji (adik Dedi yang juga kakak Iwan), dan seorang nenek yang belum diketahui namanya.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh penghuni kamar nomor 2 di seberang tempat P disekap.

Dia biasa dipanggil Sri.

Baca: Miris Dengar Kabar Sejumlah Artis Terjerat Narkoba, Ini yang Dilakukan Ratu Meta

Sri menceritakan bahwa kamar tersebut sebenarnya dihuni oleh tiga orang.

Mereka adalah Aji, Iwan dan seorang nenek renta.

"Mereka sudah menginap seminggu lebih di sini."

"Adanya cuma tiga orang itu, tidak ada anak kecil, tidak ada yang suami istri (Dedi dan Maria)," kata Sri kepada TribunSolo.com, Sabtu (17/2/2018) siang.

Baca: Begini Cara Putri Elvy Sukaesih Sembunyikan Peralatan Mengisap Sabu-sabu

Namun pada Jumat (16/2/2018), Sri mendengar suara anak-anak berteriak.

Setelah mencari sumber suara, ternyata berasal dari kamar nomor 11.

"Saya sedang nonton televisi di ruang depan."

"Lalu dengar suara anak kecil."

Baca: Cak Imin Klaim Didorong-dorong Jadi Cawapres Jokowi, Ini Kata Kubu Mega Sebagai Pemilik Jokowi

"Saya lihat di loteng enggak ada anak-anak, tenyata dari kamar nomor 11.

Padahal dari kemarin enggak ada anak-anak," katanya.

Sri lalu mengajak pegawai hotel mengintip ke dalam kamar dari lubang ventilasi.

Ternyata benar memang terdapat seorang anak kecil di dalam kamar.

Mereka lalu berinisiatif mendobrak pintu kamar.

Baca: 2 Tahun Pimpin Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo Bakal Berdialog dengan Warga Besok

Didapati P sendirian dengan kaki dan tangan terikat serta lakban putih yang menempel di bagian leher.

Tidak diketahui keberadaan para penghuni kamar.

"Kemungkinan lakbannya sebenarnya di mulut tapi kena keringat lalu lepas."

"Jadi anak itu bisa bicara. Kita tidak berani pegang apapun di situ, hanya kita foto dan langsung panggil polisi," katanya.

Baca: 2 Tahun Pimpin Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo Bakal Berdialog dengan Warga Besok

Sebelum polisi datang, tiga penghuni kamar kemudian datang ke hotel.

Mereka lalu dicegah masuk oleh pegawai hotel.

"Ditanya kenapa ada anak kecil diikat"

"Jawabannya anaknya stres, memang harus diikat biar tidak menghabiskan makanan," katanya.

Baca: Tumbangkan Bali United 3 Gol Tanpa Balas, Persija Juarai Piala Presiden 2018

Penghuni itu lalu masuk ke kamar dan melepas ikatan P.

Selang 5 menit, polisi kemudian tiba di lokasi.

Beruntung sebelumnya Sri dan pegawai hotel telah memotret kondisi P saat terikat untuk barang bukti.

Saat ini Aji dan neneknya masih menginap di Hotel Wismantara.

Baca: Dilaporkan ke Polisi oleh Calon Jemaah, Ini Tanggapan Abu Tours

Aji mengaku bertugas merawat neneknya yang telah sakit-sakitan.

Saat ditemui di depan kamarnya, Aji bercerita bahwa P memang diikat karena takut merusak kamar.

"Takut nanti mainan listrik, kalau kebakaran gimana."

"Anaknya memang nakal banget."

"Makanya tidak diajak pergi," katanya.(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved