Pendiri WhatsApp Serukan Ajakan Menghapus Facebook
Facebook tengah dilanda badai krisis kepercayaan setelah 50 juta data akun penggunanya dinyatakan bocor ke pihak yang tidak berhak
Bukan cuma itu, data pengguna Facebook juga ada dalam arsip Strategic Communications Laboratories (SCL).
Keduanya adalah perusahaan yang saling berafiliasi.
Dikutip dari Bloomberg, pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengatakan Cambridge Analytica mendapat data tersebut melalui pengembang aplikasi pihak ketiga.
Perusahaan pihak ketiga tersebut memanen data dari 50 juta pengguna tanpa izin.
Baca: Ezra Walian Yakin Timnas U-23 Indonesia Bakal Tekuk Singapura
Dari 50 juta data pengguna Facebook yang berceceran di tangan pihak ketiga, 30 juta di antaranya sudah lengkap untuk memetakan seseorang.
Jika sudah begitu, privasi pengguna tak lagi menjadi privasi.
Karena skandal ini, saham Facebook dilaporkan anjlok 6,77 persen setelah informasi kebocoran tersebut beredar.
Nilai valuasi perusahaan pun turun hingga 36 miliar dollar AS (setara dengan Rp 495 triliun) seiring dengan kekhawatiran investor atas kasus kebocoran data yang menimpa Facebook. (Kompas.com/Yudha Pratomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendiri WhatsApp Ajak Netizen untuk Hapus Facebook"