Idul Adha 2018
Tak Kapok Meski Pernah Rugi Rp 80 Juta, Mul Bertahan Jadi Pedagang Kambing di Pasar Semanggi Solo
Bisnis yang dijalaninya itu tak selalu berjalan lancar. Mul terkadang mengalami kerugian dengan nominal yang tak sedikit.
Penulis: galuh palupi | Editor: Daryono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bisnis penjualan kambing kurban yang dijalani Mul sempat mengalami pasang surut.
Siang itu ketika ditemui TribunStyle.com di kiosnya di Pasar Semanggi, Solo pada Selasa (14/8/2018), Mul tengah bersantai sembari menunggui dagangannya.
Ia tampak membawa secarik kertas dan sebuah pulpen.
Tangannya terkadang sibuk mencatat, terutama jika ada konsumen datang dan membeli kambing miliknya.
• Menjelang Hari Raya Idul Adha, Harga Sapi Lebaran di Klaten Malah Turun
Menurut Mul, ia telah berjualan kambing sejak tahun 1980.
Bisnis yang dijalaninya itu tak selalu berjalan lancar.
Mul terkadang mengalami kerugian dengan nominal yang tak sedikit.
Seperti Idul Adha tahun lalu misalnya, Mul mengalami rugi hingga mencapai 80 juta Rupiah.
• Harga Kambing di Pasar Hewan Semanggi Solo Naik Menuju Idul Adha, Puncaknya Diprediksi H-3
"Tahun lalu saya merugi hingga 80 juta," ungkapnya.
Kerugian itu ia alami karena kambingnya banyak yang sakit dan mati.
"Kambingnya sakit terus mati, banyak."
Namun meski pernah merugi hingga puluhan juta, Mul mengaku tak kapok menjalani bisnis tersebut.
• Beli Kambing Kurban di Pasar Hewan Semanggi Solo, Ini Varian Beserta Harganya
Mul merasa berdagang kambing sudah mendarah daging untuk dirinya.
Bahkan kini anak-anak Mul mulai belajar untuk meneruskan bisnis tersebut.
Selain itu, Mul juga sempat mengutarakan harapannya kepada pihak pengelola Pasar Semanggi.
Mul berharap pengelola pasar memberi fasilitas tenaga dokter hewan yang ditempatkan khusus di Pasar Semanggi.
• Menabung Setahun untuk Berkurban, Anak SD di Sukoharjo Ini Bikin Takjub Penjual Kambing
"Kepinginnya di sini itu dikasih dokter hewan gitu lho mbak, jadi kan ada yang meriksa kesehatan hewan yang dijual," ucap Mul berharap.
Menurut Mul, adanya tenaga dokter hewan yang berjaga akan sangat membantu pedagang.
Pasalnya, hewan yang diperjual belikan di pasar tersebut terkadang terkena penyakit yang dengan cepat menular ke hewan lain.
"Jadi misal ada penyakit kayak flu burung gitu misalnya, bisa segera teratasi sebelum pedagang rugi besar," tutup Mul. (TribunStyle.com/Galuh Palupi).