Idul Adha 2018
Idul Adha 2018, Penjualan Sapi untuk Ternak Melonjak dibanding Sapi Kurban
Penjualan hewan kurban sapi cenderung mengalami penurunan di Solo, Jawa Tengah, jika dibanding tahun lalu.
Penulis: Lailatun Niqmah | Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSOLO.COM - Penjualan hewan kurban sapi cenderung mengalami penurunan di Solo, Jawa Tengah, jika dibanding tahun lalu.
Hal tersebut tampak dari penjualan yang ada di Pasar Sapi Bekonang, Solo.
Seorang pedagang bernama Heru Sarwanto mengatakan jika penjualan di Pasar Sapi menurun.
Menurutnya, peminat justru lebih banyak di rumah, yakni para pembeli yang sudah kenal mendatanginya secara langsung.
• PPSRT Karanganyar Gelar Workshop Motif Batik, Ini Tujuannya
"Kalau di rumah saya bisa jual 20 sapi, di sini hanya 18 sapi, selisih sedikit jadi nanggung," ujarnya, Sabtu (18/8/2018).
Di sisi lain, pedagang yang mengalami kenaikan pun mengatakan tambahan omset yang didapat cenderung tipis, hanya bekisar 3 persen, tidak sebanding dengan penuruan yang dialami oleh rekan-rekannya.
"Tahun lalu biasanya 20, tahun ini 23 (ekor)," kata Bejo, pedagang.
Hal berbeda dengan dialami oleh penjual sapi ternak yang justru mengalami kenaikan cukup tinggi.
• Stuntman Jokowi Asal Thailand, Withithep Komolhiran, Sering Beraksi Ekstrim Pakai Moge
Seorang pedagang bernama Tukimin mengatakan apabila penjualan sapi untuk ternak lebih diminati dibanding sapi untuk kurban.
Menurutnya, para pembeli lebih banyak yang mencari sapi-sapi yang tidak terlalu besar, yang kemudian mereka ternak dan dijual lagi ketika sudah dewasa.
Ia mengaku jika tahun lalu ia hanya bisa menjual peningkatan yang dialami bekisar 20 persen.
Tukimin mengatakan jika 2017 ia bisa menjual 400 sapi.
• Jelang Idul Adha, Harga Beras di Pasar Gede Solo Stabil
Sedangkan tahun ini, hingga jelang Idul Adha ia sudah bisa menjual sebanyak 500 ekor.
Lebih lanjut, dia menyatakan keprihatinan terhadap rekan-rekannya yang menjual sapi kurban, lantaran tidak begitu banyak omsetnya.
"Idul Kurban ini teman-teman pada mengeluh berkurang, tapi ya tidak tahu kenapa ini ekonominya atau apa," ujarnya.(TribunSolo.com/Lailatun Niqmah)