Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Lahir dari Keluarga Kaya Raya, Dita Soedarjo Merasa Terbebani dengan Predikat Anak Konglomerat

Dita Soedarjo merasa terbebani mendapat predikat anak konglomerat karena ia merasa kekayaan itu bukan miliknya.

KOMPAS.com/Dian Reinis Kumampung
Pengusaha Dita Soedarjo, yang merupakan tunangan dari artis peran Denny Soemargo, saat ditemui di Gedung Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (16/8/2018) malam. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rohmana Kurniandari

TRIBUNSOLO.COM - Calon Istri Denny Sumargo, Dita Soedarjo belakangan menjadi sorotan publik.

Dita yang dikenal sebagai sosialita itu merupakan anak pasangan konglomerat Soetikno Soedarjo dan Dian Muljadi.

Ya, Soetikno adalah pemilik grup MRA (Mugi Rekso Abadi).

Di mana MRA merupakan company holding yang menaungi beberapa lini usaha, mulai dari media massa, hotel, sampai retail.

Tak hanya itu, grup tersebut juga mempunyai lisensi untuk menjual kendaraan mewah merek Harley Davidson, Ferrari, dan Maserati di Indonesia.

Rantai bisnis Soetikno dan sang istri rupanya mengalir ke anak mereka.

Seperti Dita yang kini menjabat sebagai CEO es krim Häagen Dazs Indonesia.

Tak bisa dipungkiri, predikatnya sebagai anak konglomerat melekat pada dirinya.

Mendapat predikat tersebut, Dita pun merasa terbebani.

Hal itu ia ungkapkan saat menjadi bintang tamu dalam acara Hotman Paris Show, Rabu (29/8/2018).

"Ya jujur aja terbebani setiap hari dong. Gara-gara orang asumsinya itu punyaku padahal kan itu punya mereka (keluarga),"

"Apa yang mereka nenekku punya, papaku punya, mamaku punya bukan punya saya," kata Dita.

"Ya tapi kan cepat atau lambat akan jatuh ke tanganmu juga," sahut Hotman.

Saat ditanya Lolita apakah ia merasa dimanfaatkan orang lain karena predikatnya itu, Dita pun membenarkannya.

"Ya pastilah, banyaklah, namanya Jakarta ya kan. Contohnya ya begitulah, pasti ya minta tolongnya terlalu berlebihan karena sebenarnya aku paling suka nolongin orang ya aku punya yayasan juga kan,"

"Tapi kalau yang terlalu berlebihan terus terlalu kayak benar-benar enggak ada etika kan ya itu keliatan," ujarnya.

Selain itu, banyak juga orang yang mengaku dekat dengannya padahal kenyataannya tidak demikian.

"Atau nggak baru ketemu sekali terus ngaku-ngakunya ke temen-temen aku, deket banget terus buat-buat cerita, cerita ke dia ini itu. Padahal aku nggak pernah bilang kayak gitu," jelas Dita.

Meski ia lahir dari keluarga kaya raya, namun sang ayah mengajarinya untuk mencari uang sendiri.

Dita pun ingin menjadi seorang anak yang mandiri dan bisa menghasilkan uang atas keringatnya.

Dan sejatinya, wanita kelahiran 1992 itu lebih memilih bekerja di yayasan sosial.

"Aku harus belajar cari uang,"

"Padahal aku tuh kalau ditanya hati aku, aku lebih suka jadi guru non profit, yayasan anak-anak gitu," ujar Dita.

Simak video selengkapnya berikut ini.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved