Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

SIPA 2018

Doa Bersama Digelar di Benteng Vastenburg Sebelum SIPA Dimulai

Pada acara SIPA 2018, panitia melangsungkan doa bersama untuk lancarnya acara di Benteng Vastenburg, Rabu (5/9/2018) sore.

Penulis: Sinta Agustina | Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA
Doa bersama digelar di Benteng Vastenburg sebelum Solo International Performing Arts (SIPA) dimulai keesokan harinya, Rabu (5/9/2018) sore. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina

TRIBUNSOLO.COM - Solo International Performing Arts (SIPA) berlangsung pada 6-8 September 2018 di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah.

Dengan tagline 'We Are The World, We Are The Nations', SIPA 2018 mengundang sejumlah penampil dari berbagai negara.

Pada acara SIPA 2018, panitia melangsungkan doa bersama untuk lancarnya acara di Benteng Vastenburg, Rabu (5/9/2018) sore.

"Didahului dengan berdoa, agar semuanya diridhoi oleh Allah SWT, lancar, selamat," kata Direktur SIPA 2018, Irawati Kusumorastri, membuka acara pada sore itu.

Berdasarkan pengamatan Tribun, sajian yang ada berupa nasi liwet lengkap dengan lauk ayam dan telur.

"Nah itu doa bersamanya dengan menumpeng atau melingkari nasi liwet dengan beragam lauk," lanjut perempuan yang akrab disapa Ira tersebut.

Doa bersama dipimpin oleh Purwanto dari Mangkunegaran Solo.

"Jadi yang nanti kita doakan ini minta keberkahan dari Allah SWT, melalui doa yang kita ucapkan, kita lantunkan, dan nanti kita santap bersama-sama," jelas Purwanto.

Sebelum doa dimulai, Purwanto menjelaskan mengenai nasi liwet yang dipakai saat doa bersama.

"Orang tua zaman dulu itu kalau mau masak nasi mereka berwudhu dulu, mulai dari menakar berasnya ampai masak itu dalam keadaan suci," kata Purwanto menjelaskan.

Maka, lanjut Purwanto, nasi itu disebut sebagai sekul suci atau sekul wudhu, di mana dalam Bahawa Jawa sekul berarti nasi.

Pisang raja yang disajikan dan dibagikan setelah doa bersama di Benteng Vastenburg, Rabu (5/9/2018).
Pisang raja yang disajikan dan dibagikan setelah doa bersama di Benteng Vastenburg, Rabu (5/9/2018). (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

Hal ini melambangkan nasi sebagai sesuatu yang suci, sehingga dipakai saat acara doa bersama.

Setelah doa berlangsung, nasi liwet pun dibagikan dalam bentuk mirip mangkuk yang disebut takir oleh masyarakat Jawa.

Selain nasi liwet, dalam acara doa bersama itu juga disiapkan pisang raja yang selanjutnya dibagikan kepada tamu yang hadir.

Acara sore itu ditutup dengan makan bersama berupa nasi liwet dan pisang raja.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved