Kirab Malam 1 Suro
Kirab Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta, Kebo Bule dan 19 Pusaka Dikirab
Pukul 23.30 WIB, kerbau pusaka tersebut mulai diarak meninggalkan halaman Keraton Kasunanan Surakarta.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tujuh kebo (kerbau,-Red) bule yang dipercaya sebagai keturunan kerbau bernama Kyai Slamet menjadi cucuk lampah (barisan paling depan) Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (11/9/2018) malam.
Pukul 23.30 WIB, kerbau pusaka tersebut mulai diarak meninggalkan halaman Keraton Kasunanan Surakarta.
Masyarakat memenuhi halaman keraton berharap dapat mengambil sisa sesajen dari sang kerbau.
Mereka mempercayai ada berkah tersendiri bila bisa mendapatkan sisa dari sesaji yang telah dimakan oleh kerbau pusaka tersebut.
• Antusias Rebutan Kotoran Kebo Bule di Kirab Malam Satu Suro Keraton Solo, Wanita Ini Beri Alasannya
Tanpa adanya hambatan, kerbau pusaka ini pun melenggang, dikirab dengan rute, dari Kamandungan, menuju Supit Urang Barat, Alun-alun Utara menuju Jalan Jenderal Sudirman.
Kemudian, ke timur ke Jalan Mayor Kusmanto, belok ke selatan di Jalan Kapten Mulyadi.
Lalu, ke barat di Jl Veteran, sampai di Perempatan Gemblegan belok ke utara Jl Yos Sudarso sampai Simpang Empat Nonongan.

Kemudian belok ke timur di Jl Slamet Riyadi, menjuju Supit Urang Timur dan kembali ke Keraton Solo.
Lantas dibelakang barisan kerbau, para keluarga Keraton Kasunanan berjalan diikuti para abdi dalam.
Tampak pada barisan paling depan yakni Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Condro Kirono serta Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto.
Dibarisan kerabat Keraton, 19 benda-benda pusaka yang diangkut dalam kain tertutup berwarna merah dan hitam, dengan rangkaian bunga melati yang menjuntai.
• Sebelum Kirab, Kebo Bule Keturunan Kyai Slamet Makan Sesajen hingga Minum Kopi di Kori Kamandungan
Seperti diketahui, prosesi kirab ini dilangsungkan setiap tahun dalam rangka menyambut tahun baru Muharam atau dalam tradisi Jawa disebut bulan Suro.
Dikirab dengan rute, dari Kamandungan, menuju Supit Urang Barat, Alun-alun Utara menuju Jalan Jenderal Sudirman.
Kemudian, ke timur ke Jalan Mayor Kusmanto, belok ke selatan di Jalan Kapten Mulyadi.
Lalu, ke barat di Jl Veteran, sampai di Perempatan Gemblegan belok ke utara Jl Yos Sudarso sampai Simpang Empat Nonongan.
Kemudian belok ke timur di Jl Slamet Riyadi, menjuju Supit Urang Timur dan kembali ke Keraton Solo. (*)