Gempa di Donggala
BNPB Terus Mengkaji Lebih Dalam Penyebab Gempa Donggala dan Tsunami Palu
Menurut pernyataan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, tsunami disebabkan karena adanya longsoran bawah laut.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Putradi Pamungkas
TRIBUNSOLO.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih mengkaji penyebab terjadinya gempa bumi di Donggala dan tsunami di Palu pada Jumat (28/9/2018).
Menurut pernyataan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitter resminya, @Sutopo_PN, tsunami disebabkan karena adanya longsoran bawah laut.
Hal itu menurut analisis sementara ahli tsunami dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
berdasarkan modeling.
Menurut Sutopo, Teluk Palu dan pesisir Donggala memang rawan tsunami.
Hingga kini pihaknya masih melakukan kajian lebih mendalam.
Sebelumnya, disebutkan bahwa sesar Palu Koro sangat aktif bergerak dan melintasi Kota Palu.
Adanya mekanisme gerak ke atas dan longsor bawah laut diduga menjadi penyebab terjadinya tsunami.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala bersumber dari sesar Palu Koro.
Hal itu dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.
"Disebabkan oleh sesar Palu Koro yang berada di sekitar Selat Makassar," kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dalam konferensi pers, Jumat (28/9/2018), dilansir dari Kompas.com.
Rahmat menuturkan bahwa gempa utama adalah bermagnitudo 7,4 (sebelumnya 7,7 dan telah direvisi), terjadi pada pukul 18.02 WITA.
Lalu tsunami diprediksi tiba 20 menit kemudian.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendasar.
PantauanTribunSolo.com dari laman resmi BMKG, hasil monitoring BMKG hingga Sabtu (29/9/2018) pukul 02.55 WIB, telah terjadi 76 gempa bumi susulan dengan magnitude terbesar 6,3 dan terkecil 2,9.
Hingga kini, BMKG terus memonitor perkembangan gempa bumi susulan.
BMKG juga melaporkan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala tercatat 1 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan puluhan rumah rusak.
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)