Gempa di Donggala
Gempa dan Tsunami Donggala, Preevent Synchronize Fest 2018 di Palu Resmi Dibatalkan
Gempa dan tsunami yang menerjang Palu berdampak pada sejumlah gelaran di kota tersebut. Pre event Synchronize Fest 2018 di Palu pun dibatalkan
Penulis: Putradi Pamungkas | Editor: Putradi Pamungkas
TRIBUNSOLO.COM - Gempa dan tsunami yang menerjang Palu berdampak pada sejumlah gelaran di kota tersebut.
Pre event Synchronize Fest 2018 di Palu pun secara resmi dibatalkan.
Hal itu diumumkan Synchronize Fest lewat akun Instagram.
"[PERHATIAN] Sehubungan dengan bencana gempa di kota Palu, dengan ini pre-event #SynchronizeFest18 X @authenticity_id tanggal 30 September 2018 DIBATALKAN!" tulis akun Synchronize Fest.
"Turut berduka cita sebesar-besarnya kepada saudara-saudara kita semua disana. Semoga semua selalu dalam lindungan-Nya. STAY SAFE! Doa kami selalu menyertai," lanjut Synchronize Fest.

Awalnya, pre event Synchronize Fest dijadwalkan digelar di Refans Cafe, Palu.
Ada Fiersa Besari x Kerabat Kerja yang didapuk sebagai tamu spesial.
Synchronize Fest 2018 mengumumkan line-up fase terakhir.
Ada 37 penampil tambahan yang bakal beraksi dalam festival musik yang digelar Gambir Expo Kemayoran pada 5, 6, dan 7 Oktober 2018 itu.
Dengan begitu, total ada 114 nama artis penampil yang siap meramaikan Synchronize Fest edisi ketiga.

Ada pun 37 musisi tersebut adalah 70sOC, Bam Mastro, Barasuara, Bonita and the Hus Band, Candra Darusman & Friends, Clubeighties, Daramuda Project, Dead Vertical, Deredia, Endah N Rhesa, dan Feast.
Lalu ada Future Collective, Goodnight Electric, HIVI, ILP, Javabass Soundsystem, JBF Trio, Lightcraft, Maliq & D’Essentials, Mesin Tempur, Mondo Gascaro, Musicater, Nonaria, Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks, serta Payung Teduh.
Ditambah lagi ada Pee Wee Gaskins, Polkawars, RAN, Sentimental Moods, Seringai, Sisitipsi, The Adams, The Panas Dalam, The Upstairs, Ubiet & Kroncong Tenggara, Vira Talisa, dan West Jamnation.
Tercatat pada tahun ketiganya ini, Synchronize Fest menghadirkan musisi-musisi tambahan dari kancah musik Electronic Dance Music (EDM), di antaranya Dipha Barus dan Javabass Soundsystem.
Para penampilnya pun banyak yang berasal dari beberapa kota di Indonesia, dari Medan, Solo, Pontianak, Ambon, hingga Jambi.
"Tanggung Jawab kami untuk memastikan bahwa semua genre ada di situ, agar festival ini bisa menjadi ajang eksibisi tentang hal-hal yang terjadi di dalam skena di tahun-tahun sebelumnya," kata Program Director Synchronize Fest, Rizki Aulia, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/8/2018).
Tahun ini, Synchronize Fest 2018 juga akan menambah satu panggung di luar ruangan, melengkapi lima panggung yang sudah ada selama ini, yakni Dynamic Stage, Lake Stage, Forest Stage, District Stage, dan Gigs Stage.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa hingga Jumat (28/9/2018) malam pihaknya masih kehilangan kontak dengan warga di Donggala, Sulawesi Tengah, pasca-gempa dan tsunami.
Sehingga, BMKG belum bisa mengetahui pasti kondisi terkini dan dampak gempa di Donggala.
"Kami kehilangan kontak dengan Donggala sejak pukul 14.00 WIB dan sampai sekarang belum berhasil," kata Kepala BMKG saat jumpa pers di Kantor BMKG Jogjakarta, Jumat malam.
Menurut Dwikorita, sebelum gempa bumi dengan magnitudo 7,4 SR setelah dimutakhirkan dari sebelumnya 7,7 SR, pada pukul 14.00 WIB telah terjadi gempa awal berkekuatan 5,9 SR. (*)