Gempa dan Tsunami di Donggala dan Palu
Ratusan Napi Bakar Rutan Donggala Lalu Kabur
Para narapidana menuntut dibebaskan untuk bisa bertemu dengan keluarga mereka pascagempa bumi dan tsunami menghantam Donggala.
TRIBUNSOLO.COM, DONGGALA - Rumah tahanan (Rutan) kelas II B Donggala, Sulawesi Tengah, dibakar ratusan narapidana, Sabtu (30/9/2018) malam pukul 23.00 WIB.
Sebanyak sekitar seratus narapidana melarikan diri.
"Ada sekitar 100 narapidana dan tahanan diperkirakan kabur," ujar Kepala Rutan Donggala, Saifuddin, kepada Kompas.com, di lokasi kejadian.
Saifuddin mengungkapkan pembakaran rutan ini dilakukan napi karena tuntutan mereka yang tak dikabulkan.
• BNPB Catat Jumlah Korban Meninggal di Palu Sebanyak 384 Orang, di Donggala Belum Diketahui
Para narapidana menuntut dibebaskan untuk bisa bertemu dengan keluarga mereka pascagempa bumi dan tsunami menghantam Donggala.
Akibat keinginan itu tak terpenuhi, mereka pun mulai membuat kericuhan dan membakar seisi lapas. S
Menurut Kompas.com yang dikutip TribunSolo.com, sebelum kejadian ini, rutan Donggala diisi oleh 342 orang narapidana.
Sementara kapasitas rutan itu sendiri hanya mampu menampung 116 orang.
• Korban Meninggal Dunia Gempa dan Tsunami Palu Bertambah Jadi 420 Orang
Pantauan Kompas.com di lokasi, api membumbung tinggi menghanguskan gedung utama rutan.
Api bahkan sampai ke ruangan terdepan dari gedung itu.
Ada 100 orang anggota Brimob Polda Sulawesi Barat yang dikerahkan untuk mengamankan situasi. (Kompas.com/Kristianto Purnomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rutan Donggala Dibakar, Ratusan Napi Kabur