Ratna Sarumpaet Mengaku Dianiaya
Mahfud MD Beberkan Keanehan pada Luka Lebam Ratna Sarumpaet: Kita Tunggu Perkembangannya
Selain itu, Mahfud juga mengaku bertemu dengan seorang dokter ahli bedah yang turut mengomentari luka lebam di wajah Ratna Sarumpaet.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mengutuk dugaan penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet.
Mahfud juga mendorong pihak kepolisian untuk mencari, menangkap dan mengadili pelakunya, jika benar kasus itu terbukti sebagai kasus penganiayaan.
Namun jika kejadian yang menimpa Ratna Sarumpaet ini hanya permainan politik belaka, Mahfud meminta agar para pemain politiknya yang dikutuk.
• Ratna Sarumpaet Diduga Dianiaya dan Dikeroyok, Fadli Zon dan Mahfud MD: Sungguh Biadab
Selain itu, Mahfud juga mengaku bertemu dengan seorang dokter ahli bedah yang turut mengomentari luka lebam di wajah Ratna Sarumpaet.
Lanjut Mahfud, menurut dokter tersebut luka yang berada di bagian kanan dan kiri kelopak mata Ratna Sarumpaet agak aneh karena terlihat sama.
Terlepas dari hasil pengamatan dokter bedah tersebut, Mahfud meminta semua pihak untuk menunggu perkembangan dari kasus tersebut.
Pernyataan Mahfud di atas disampaikan melalui kicauan Twitternya, @mohmahfudmd, Selasa (2/10/2018).
Berikut ini kicauan lengkapnya.
"Itu kita kutuk, kalau benar terjadi.
Tapi kalau hanya mainan politik ya pemainnya yang kita kutuk."
"Saya baru ketemu seorang dokter ahli bedah. Katanya, luka di kanan kiri kelopak mata agak aneh krn sama. Kita tunggu saja lerkembangannya," kicau Mahfud.
Kicauan Mahfud di atas mendapat banyak tanggapan dari warganet.
Warganet bernama akun @FadhillahAisya3 mengatakan bahwa seorang dokter tidak bisa hanya melakukan diagnosa melalui foto belaka.
"dokter itu bkn ahli IT pak yg bisa mendiagnosa dari gmbaran sbuah foto hnya dgn melihatnya saja&langsung mendiagnosa, dokter dsumpah etik loh pak @mohmahfudmd ,perlu pemfis langsung ke pasien baru bisa mendiagnosa,klo perlu pak @mohmahfudmd dtng lngsung bawa dokter nya u/ periksa," kicau @FadhillahAisya3, Rabu (3/10/2018).
• Jika Benar Ratna Sarumpaet Dianiaya, Polrestabes Bandung Sayangkan Tidak Ada Laporan
Menanggapi komentar tersebut, Mahfud MD menegaskan bahwa dokter yang ia temui hanya mengatakan luka di wajah Ratna Sarumpaet aneh namun tidak mengatakan jika luka tersebut adalah rekayasa.
Mahfud juga menegaskan pendiriannya yang mengutuk aksi kekerasan.
Namun jika kekerasan itu hanya rekayasa politik, Mahfud meminta pihak kepolisian untuk memeriksa kasus tersebut.
"Memang, makanya dokter itu bilang aneh, bukan bilang rekayasa. Sy tetap pd pendirian: jika @RatnaSpaet benar dianiaya sekeji itu, ya, kita kutuk pelakunya dan polisi hrs menangkapnya. Tp kalau itu rekayasa mainan politik ya kita kutuk perekayasanya dan polisi hrs memeriksanya," balas Mahfud MD.
• Soal Dugaan Penganiayaan yang Menimpa Ratna Sarumpaet, Prabowo: Ini Tindakan di Luar Batas
Prabowo akan temui kapolri terkait kasus Ratna Sarumpaet
Kejadian yang dialami Ratna Sarumpaet ini mendapat respon dari Calon Presiden Prabowo Subianto.
Hari ini, Rabu (3/10/2018), Prabowo dijadwalkan akan menemui Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian terkait kasus dugaan penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
Menurut Prabowo, kasus kekerasan yang dialami oleh Ratna bukan yang pertama kali.
Ia menyebutkan kasus persekusi yang dialami oleh Wakil Ketua (BPN) sekaligus aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman.
Prabowo juga menyinggung kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Saya bersama tokoh-tokoh dari badan pemenangan, kami dari Koalisi Indonesia Adil Makmur berencana dalam waktu dekat untuk minta waktu menghadap Kapolri dan pejabat-pejabat lain untuk membicarakan masalah ini," ujar Prabowo saat memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018) malam.
Menurut Prabowo, pasca-penganiayaan pada 21 September 2018, Ratna mengalami trauma sehingga ia enggan untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi.
"Beliau dan keluarganya merasa terus terang saja ketakutan karena memang diancam terus-menerus bahkan sudah beberapa hari di rumah sakit dan lain sebagainya, tidak mau laporan karena hal itu," kata Prabowo.
• Kepolisian Sisir Bandara, Nama Ratna Sarumpaet Tak Terdaftar di Manifest Keberangkatan & Kedatangan
Ketua Umum Partai Gerindra itu menduga ada motif politik di balik penganiayaan Ratna.
Dugaaan tersebut muncul karena tidak ada barang berharga maupun uang Ratna yang hilang pasca-penganiayaan.
Selain itu, kata Prabowo, Ratna sempat mengaku ada kalimat ancaman yang dilontarkan oleh pelaku terkait sikap politiknya.
"Ya ternyata tidak ada barang yang dicuri, tidak ada uang yang hilang. Apalagi kalau bukan proses untuk intimidasi. Saya tidak tanya secara detail tapi ada kata-kata ancaman itu," kata Prabowo.
Selama ini, Ratna kerap mengkritik kebijakan pemerintah.
Ia juga sempat bergabung dalam gerakan #2019GantiPresiden yang diinisiasi oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
• 6 Fakta Dugaan Pengeroyokan Ratna Sarumpaet, Pengakuan Fadli Zon Berbeda dari Pihak Bandara
Prabowo mengatakan, dalam alam demokrasi, setiap orang bebas dalam memilih sikap atau pandangan politik apapun.
Jika kritik yang dilontarkan dinilai sebagai fitnah, seharusnya dapat diselesaikan melalui proses hukum.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menyesalkan tindakan penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet.
"Kalau terjadi suatu fitnah ada prosesnya, bisa diadukan ke pengadilan. Tapi melakukan tindakan seperti ini terhadap seorang ibu-ibu berusia 70 tahun saya kira ini sebagai suatu tindakan yang di luar batas," ujar Prabowo. (*)