Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Persib Bandung Kena Sanksi Komdis PSSI, Ridwan Kamil Tidak Terima : Itu Berlebihan!

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah mengumumkan sanksi terhadap Persib Bandung terkait insiden tewasnya suporter jelang laga kontra Persija Jakarta

Dokumentasi Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin apel pagi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (17/9/2018). 

TRIBUNSOLO.COM - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah mengumumkan sanksi terhadap Persib Bandung terkait insiden tewasnya suporter jelang laga kontra Persija Jakarta, 23 September 2018 lalu.

Dari hasil rapat tersebut, disimpulkan adanya sejumlah pelanggaran kode disiplin.

Dikutip dari situs PSSI, beberapa pelanggaran yang dimaksud adalah suporter Persib dianggap melakukan intimidasi kepada ofisial Persija pada saat MCM (pertemuan teknis), melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas.

Komdis juga berkesimpulan panitia penyelenggara pertandingan gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap suporter.

Komite Disiplin memutuskan memberikan hukuman berupa sanksi pertandingan kandang di luar Pulau Jawa (Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2018.

Kemudian pertandingan kandang tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi tahun 2019.

Untuk suporter dan penonton, Komdis juga memberikan sanksi berupa larangan untuk menyaksikan pertandingan home maupun away serta pertandingan Liga 1 lainnya sejak putusan ini ditetapkan sampai pada setengah musim kompetisi 2019.

Sementara untuk panitia penyelenggara pertandingan, sanksinya berupa larangan ikut serta dalam kepanitiaan pertandingan Persib Bandung selama 2 (dua) tahun.

Panpel Persib Bandung juga didenda sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah).

Panpel Persib Bandung wajib memerangi dan melarang rasisme dan tulisan provokasi serta slogan yang menghina pada spanduk, poster, baju dan atribut lainnya dengan cara apapun.

Adapun untuk seluruh tersangka pengeroyokan Haringga Sirla, Komdis memutuskan sanksi larangan menonton sepakbola di wilayah Republik Indonesia seumur hidup.

“Dengan telah diputuskannya hukuman ini dari Komdis dan mengakomodasi permohonan dari forum silaturahmi klub Liga 1, maka PSSI mencabut status penghentian sementara Liga 1"

"PSSI juga meminta PT Liga Indonesia Baru untuk dapat kembali menjalankan Liga 1 2018 terhitung tanggal 5 Oktober 2018,” kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria.

Sementara, keputusan Komdis PSSI tersebut mendapat komentar dari berbagai pihak.

Pro kontra pun bermunculan.

Banyak yang menganggap keputusan PSSI tidak tepat.

Termasuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

ridwankamil
instagram.com/ridwankamil

Menurutnya, sanksi yang diberikan kepada Persib terasa berlebihan.

“Terkait sanksi untuk Persib, hemat saya itu sgt berlebihan,” buka Ridwan dalam cuitan di Twitter.

Menurut Ridwan, persoalan murni ada pada suporter.

Sementara, pemain hanya berlaga di lapangan tanpa menimbulkan keributan berarti.

"Masalahnya ada di supporter, knp para pemain di sanksi jg," katanya.

Menurutnya, adalah hal wajar ketika pemain saling adu fisik di lapangan.

Di sisi lain, apabila ada tindakan menjurus kasar, wasit lah yang berhak mengadili.

"Kerasnya permainan di lapangan sudah ada yg namanya wasit. jika keras kartu kuning, jika ekstrim kartu merah. Adil itu menempatkan segala seuatu pada tempatnya," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved