Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala
5.000an Orang Diperkirakan Masih Tertimbun di Balaroa dan Petobo
Fokus pencarian korban kini tertuju pada dua wilayah yang terdampak cukup parah, yakni Balaroa dan Petobo, di Palu.
TRIBUNSOLO.COM, PALU - Tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi korban akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Fokus pencarian korban kini tertuju pada dua wilayah yang terdampak cukup parah, yakni Balaroa dan Petobo, di Palu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini diperkirakan masih ada 5.000 orang yang tertimbun tanah di wilayah Balaroa dan Petobo.
"Jumlah itu menurut informasi yang disampaikan kepala desa."
"Tapi masih belum terverifikasi," ujar Sutopo dalam konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta, Minggu (7/10/2018).
• Jokowi Center Solo Raya Targetkan Jokowi-Maruf Amin Raup Suara hingga 75 Persen di Pilpres 2019
Menurut Sutopo, ada 1.445 unit rumah di Balaroa.
Sementara, jumlah rumah yang rusak di Petobo diperkirakan ada 2.050 unit. Luas wilayah Petobo 180 hektar.
Menurut Sutopo, sebagian besar wilayah Balaroa dan Petobo tertimbun lumpur. Kondisi bangunan di permukaan telah rata dengan tanah.
Menurut Sutopo, Balaroa dan Petobo adalah dua wilayah yang terdampak Likuefaksi, di mana kondisi tanah berubah menjadi lumpur.
• Bicara Potensi Jeratan Hukum, Mahfud MD Sebut Prabowo Terjebak dalam Kebohongan Ratna Sarumpaet
Proses pencarian terus dilakukan dengan bantuan 7 unit alat berat dan eskavator.
"Upaya terus dilakukan."
"Ditargertkan 11 Oktober sudah selesai. Kalau tidak ditemukan, nanti akan dibahas bersama. Apalagi tanggal 11 itu sudah dua pekan, sehingga sudah dinyatakan hilang," kata Sutopo. (Abba Gabrillin/Caroline Damanik)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BNPB: Diperkirakan, 5.000 Orang Masih Tertimbun di Balaroa dan Petobo"