Soal IMF-WB, SBY Beri 2 Alasan Pihak yang Kontra: tak Tepat di Tengah Bencana dan Biaya Besar
Meski terpaksa tetap digelar, SBY meminta agar acara besar ini juga menjadi forum untuk membangun solidaritas, membantu korban yang terkena bencana
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
"Jika dikaitkan dgn bencana, mungkin persiapan & perencanaan pertemuan ini sudah matang, sehingga tak bisa ditunda lagi. *SBY*"
"Kalau itu alasannya, jadikan pula pertemuan ini sebagai wahana & forum solidaritas, termasuk "fundraising" utk bantu rakyat yg terkena bencana *SBY*"
"Acara yg dinilai tak sensitif thd suasana duka (bencana), bisa dibatalkan atau dikurangi. Hal begitu biasa dlm perhelatan internasional *SBY*"
"Terhadap kritik yg menilai biaya perhelatan ini kelewat besar, pemerintah bisa berikan penjelasan & klarifikasi yg gamblang & transparan *SBY*"
• SBY Tanggapi Pro dan Kontra Acara Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali: Yang Penting Jangan Hitam-Putih
"Biar tak jadi fitnah & "hoax", DPR RI bisa minta penjelasan kpd pemerintah & BPK juga bisa lakukan audit apakah terjadi pemborosan *SBY*"
"Negara kita miliki sistem & tatanan yg baik jika ada "perselisihan". Namun, berikan kesempatan kpd negara menjadi tuan rumah yg baik *SBY*"
"Demikian bagian pertama dari komentar saya ttg Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali ini. Bagian kedua insya Allah akan saya sampaikan esok *SBY*"
Seperti diberitakan sebelumnya, penyelenggaraan acara IMF-WB di Bali ini sempat ditentang oleh sejumlah pihak.
Dari Partai Demokrat, Andi Arief menyebut bahwa perhelatan ini tidak bisa digelar karena mengeluarkan banyak biaya.
Ia bahkan menyebut sebagai pemborosan.
"Pak SBY dan kabinet di tahun 2014 tentu tidak berharap pertemuan IMF jadi pesta-pesta yang memakan uang sebesar sekarang.
Event internasional yang setara jaman SBY gak pernah hamburkan uang negara sebesar pertemuan IMF bali ini," tulis Andi Arief.
"Menghamburkan uang negara hampir trilyunan buat pertemuan para rentenir,
lalu berlindung dibalik ini diajukan para menteri jaman SBY adalah dagelan," lanjutnya.
Tanggapan Andi Arief ini juga disepakati oleh Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
Zon sempat menyarankan agar acara ditunda penyelenggaraannya.
Mengingat kondisi Indonesia yang masih prihatin pascadilanda bencana.
"Bbrp waktu lalu @bksapdprri buat pertemuan konferensi 46 negara di Bali habis klu tak salah sekitar 4 milyar.
Knp ini smp Rp. 1 trilyun?
Pemborosan total, apalagi di tengah bencana," cuit Fadli Zon.
(*)