Tabrakan Maut di Mojosongo Boyolali
Sopir Panther Ini Posting Foto di Instagram Sebelum Tewas Kecelakaan di Mojosongo Boyolali
Almarhum Dwi Bagus Windarto dimakamkan di Kebakkramat, Karanganyar. Dia adalah sopir Panther yang tertabrak bus di Mojosono, Boyolali.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Junianto Setyadi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pengantin baru Dwi Bagus Windarto (26) dan Yasinta Ayundari (25) ikut menjadi korban kecelakaan maut di pertigaan WIKA, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (13/10/2018) petang.
Mereka tewas bersama lima orang lain dalam sebuah Isuzu Panther yang tertabrak sebuah bus pariwisata tanpa penumpang.
Sedangkan dua penumpang lain Panther luka.
Hari Minggu (14/10/2018) jenazah mereka dimakamkan di lokasi terpisah jauh.
• 2 dari 7 Korban Tewas Kecelakaan Maut Pertigaan Wika Boyolali Merupakan Pengantin Baru
Almarhum Dwi Bagus dimakamkan di tempat asalnya di Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar.
Sedangkan istrinya dikebumikan di tanah kelahirannya, Desa Urutsewu, Ampel, Boyolali.
Informasi yang diperoleh TribunSolo.com, keduanya menikah belum sampai dua bulan yaitu pada 31 Agustus 2018.
Saudara sepupu korban, Hartono, menuturkan, sebelum kecelakaan, Dwi Bagus dan Yasinta serta tujuh kerabat Yasinta dari Ampel habis menghadiri undangan pernikahan di Wonogiri, Jawa Tengah.
• Polisi Olah TKP Kecelakaan di Pertigaan Wika Mojosongo Boyolali yang Tewaskan 7 Orang
Bagus pun sempat membagikan foto saat jagong manten.
“Mas Bagus sempat memposting di Instagram bahwa dia sedang menghadiri acara pernikahan,” kata Hartono kepada TribunSolo.com di rumah duka di Dusun Nglarangan, Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Minggu (14/10/2018) sore.
Menurut Hartono, jenazah Dwi Bagus dimakamkan di Desa Pulosari, dekat kediaman orang tuanya, Minggu (14/10/2018) subuh.
• Pulang Jagong Pengantin, 7 Warga Ampel Boyolali Tewas Akibat Kecelakaan di Mojosongo Boyolali
Hartono juga menjelaskan, semasa hidup Dwi Bagus bekerja di sebuah perusahaan swasta di Sragen, Jawa Tengah.
Adapun sang istri, Yasinta, dahulu mengajar di sebuah sekolah di Ampel, Boyolali. (*)