Ratna Sarumpaet Mengaku Dianiaya
Eks Kepala BAIS Bicara Kasus Ratna Sarumpaet, Bagaimana Potensi Penyusup di Kubu Prabowo?
Eks Kepala BAIS TNI, Soleman B. Ponto, membantah dugaan jika Ratna Sarumpaet sengaja disusupkan untuk menghancurkan kubu Prabowo-Sandi
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
"Ada yang mengatakan bahwa Ratna Sarumpaet ibarat kuda Troya yang disusupkan ke jantung lawan dan diledakkan kemudian merugikan lawan," ujar.
Mendengar pernyataan Aiman tersebut, Solemen kemudian menolak menganggap Ratna adalah penyusup.
"Ratna Sarumpaet is nothing. Dia bukan siapa-siapa," kata Solemen.
Solemen juga membeberkan analisanya mengapa bisa satu negara ini heboh karena kasus Ratna Sarumpaet.
"Satu negara ini heboh karena nama (Ratna Sarumpaet) disebut dalam konferensi pers oleh salah satu calon presiden (Prabowo Subianto)."
"Karena dia disebutkan dalam konferensi pers itu bahwa terjadi penganiayaan sedemikian rupa. Sehingga Pak Prabowo menuntut pemerintah untuk menyelesaikan. Di situlah dimulailah mengapa jadi begini," tambah Soleman.
Aiman kemudian menanyakan pendapat Soleman, andai polemik Ratna Sarumpaet dianalogikan sebagai operasi intelijen, seperti apa jadinya?
"Kalau seandainya ini operasi intelijen, mungkin saja kan dipikirkan bahwa: 'Oh Pak Prabowo kan gampang berempati'. Kemudian ia melihat seorang wanita tengah baya jadi korban penganiayaan, lalu dilakukan konferensi pers."
"Langkah-langkah seperti itu kan sudah biasa dalam intelijen. Sudah diperhitungkan?" tanya Aiman.
Namun Soleman membantah perumpamaan itu.
"Tidak. Saya tidak sependapat dengan itu. Karena, begitu diketahui oleh Pak Prabowo, langsung disahut dan dilakukan konferensi pers. Tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu apakah benar keadaan itu,"
"Saya punya empat catatan, situasi yang sama dan dilakukan Pak Prabowo tanpa melihat (fakta berita) itu," tegas Solemen.
Ada pun empat catatan yang dimaksud Soleman ialah pernyataan Prabowo Subianto tentang berita BUMN dijual diam-diam.
Kemudian catatan kedua terkait komentar Prabowo yang menyebut Indonesia saat ini tengah sakit karena kekayaan tidak ada di Indonesia.
Soleman membantah pernyataan Prabowo itu, sebab dari kacamatanya kekayaan-kekayaan Indonesia masih ada dan tidak bisa lari.