Jaksa Saudi Sebut Kematian Jamal Khashoggi karena Pembunuhan Berencana
Kantor jaksa Saudi melanjutkan, mereka bakal mulai melakukan penyelidikan dengan menanyai 18 terduga pelaku yang sudah ditahan.
TRIBUNSOLO.COM, RIYADH -- Kantor Jaksa Penuntut Arab Saudi menjelaskan bahwa pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi telah direncanakan.
Diwartakan Al-Ekhbariya via BBC dan AFP Kamis (25/10/2018), informasi itu diperoleh dari satuan tugas gabungan Turki serta Saudi.
"Bukti dari otoritas Turki menunjukkan kasus yang menimpa Jamal Khashoggi merupakan pembunuhan berencana," terang kantor jaksa penuntut dalam keterangan resmi.
Kantor jaksa Saudi melanjutkan, mereka bakal mulai melakukan penyelidikan dengan menanyai 18 terduga pelaku yang sudah ditahan.
• Geram atas Kasus Jamal Khashoggi, Presiden Perancis Telepon Raja Salman
Saudi Press Agency juga memberitakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman memimpin pertemuan pertama komite dinas intelijen.
Komite tersebut bakal mereformasi badan rahasia tersebut sejak kasus kontributor The Washington Post tersebut mencuat dan menuai perhatian dunia.
Pengumuman itu muncul sejak Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) Gina Haspel memperoleh bukti rekaman pembunuhan Khashoggi.
Khashoggi tewas ketika mendatangi gedung konsulat Saudi untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz, pada 2 Oktober lalu.
• Politikus Turki Ungkap Potongan Jenazah Jamal Khashoggi Ditemukan di Kebun Rumah Konjen Saudi
Awalnya Saudi bersikukuh Khashoggi telah keluar dari gedung.
Namun, pekan lalu, mereka akhirnya mengakui bahwa dia tewas dalam pertikaian.
Sejumlah media Turki dan dunia memberitakan Khashoggi dibunuh oleh 15 orang, dengan jenazahnya dimutilasi dan dilenyapkan menggunakan cairan asam.
Tim 15 orang itu dikabarkan bergerak atas perintah penasihat MBS bidang komunikasi, Saud al-Qahtani.
• Kritikan Terakhir Jamal Khashoggi kepada Arab Saudi Sebelum Dinyatakan Tewas
Bahkan, Qahtani memerintahkan pembunuhan melalui Skype. Pada Selasa (23/10/2018), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan Khashoggi merupakan korban dari pembunuhan berencana yang kejam.
Dia menjelaskan, sebelum Khashoggi dibunuh, tiga warga negara Saudi tiba di Istanbul sehari sebelumnya dan bergerak untuk memetakan lokasi.
Erdogan meminta agar 18 orang yang diklaim telah ditangkap otoritas Saudi untuk dibawa ke Istanbul dan diadili di sana.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) kemungkinan terlibat dalam upaya pembunuhan tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, jajarannya bakal melakukan serangkaian kebijakan.
Termasuk memberikan sanksi. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jaksa Saudi: Pembunuhan Jamal Khashoggi Telah Direncanakan"