Ditanya Kebaikan Pemerintah, Rocky Gerung: Sampai Sekarang Saya Belum Punya Apa yang Mau Dipujikan
Pernyataan tersebut disampaikan Rocky saat menjawab pertanyaan Wahyu Muryadi tentang kepemimpinan pemerintah saat ini.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Dalam acara E Talkshow Tv One yang dipandu oleh Wahyu Muryadi, Jumat (9/11/2018), Rocky Gerung menilai jika pemerintah memang seharusnya berbuat baik pada rakyatnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Rocky saat menjawab pertanyaan Wahyu Muryadi tentang kepemimpinan pemerintah saat ini.
"Apa iya pemerintah harus dikritik sedemikan rupa?," tanya Wahyu Muryadi.
"Dan maksud saya apa gak ada baiknya nih pemerintah, Presiden Jokowi itu ada baiknya gak sih menurut Anda?" imbuh Wahyu Muryadi.
• Di Era SBY, Rocky Gerung Mengaku Mengkritik Lebih Keras: Waktu Pak SBY, Kritik Saya Lebih Pedas
Menjawab hal itu, Rocky menilai bahwa pemerintahan yang baik adalah amanat konstitusi.
"Bagian yang baik itu memang dimaksudkan oleh konsitusi," jawab Rocky.
"Jadi itu tugas pemerintah membuat hal yang baik."
"Kalau dia berbuat baik kita tak perlu puji karena tugas dia."
"Kita kritik kalau tidak berbuat baik."
"Saya berupaya dalam 4 tahun ini untuk memuji tapi mungkin 20 menit ke depan bisa ketemu, kalau sampai sekarang saya belum punya apa yang mau dipujikan."
Rocky juga mengaku pernah mengkritik kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode silam.
Saat itu ia mengkritik kebijakan SBY tentang Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Menurut Rocky, BLT di era SBY sarat akan muatan politis.
• Tragedi Viaduk Jl Pahlawan, Panitia Surabaya Membara Mengaku Sudah Ingatkan Penonton untuk Turun
"Waktu Pak SBY kritik saya lebih pedes sebenarnya, lebih keras," kata Rocky Gerung.
"BLT dulu saya kasih kritik karena dipergunakan pada saaat ada keperluan politik," imbuhnya.
Meski demikian, Rocky mengaku tidak pernah mengkritik pribadi seseorang.
Yang ia kritik adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
"Tapi itu memang kritk terhadap kebijakan, saya tidak kritik SBY sebagai orang," kata Rocky.
Motif mengkritik
Rocky Gerung juga beberkan motifnya mengkritik pemerintah.
Menurutnya, pemerintah memang ditakdirkan untuk dikritik.
Dan kritik itu adalah niscaya dalam politik.
"Pemerintah itu ditakdirkan untuk dikritik," kata Rocky.
"Karena kekuasan itu cenderung absolut."
"Oleh karena itu kritik adalah permanen dalam politik."
"Hakikat kekuasaan harus terus dikritik kalau bisa 27 jam sehari."
"Dan yang dikritik harus bagaimana?," tanya Wahyu Muryadi.
"Yang dikritik itu kalau dia gak tahan dikritik ya kupingnya aja di tutup."
"Bukan menutup mulut orang yang dikritik."
"Jadi kalau Anda tidak tahan dikritik silahkan tutup kuping, bukan tutup mulut si pengkritik," kata Rocky.
• Penonton Drama Surabaya Membara Ditabrak Kereta di Viaduk Jl Pahlawan, PT KAI Sebut Panitia Lalai
Hobby debat
Wahyu Muryadi juga menyinggung perihal kebiasaan Rocky yang gemar berdebat.
Menanggapi hal itu, Rocky menyebut jika berdebat hanyalah pertukaran pikiran biasa.
"Debat itu, tukar tambah pikiran saja."
"Kan hidup kita hanya dihasilkan melalui perdebatan di dalam politik."
"Tanpa perdebatan tak ada politik."
"Politik dari awal adalah tukar tambah pikiran."
"Kalau kita tidak berdebat, maka kita asuransikan nasib politk kita pada orang yang bakal mengatur seluruh hidup Anda dan Anda tidak punya kesempatan untuk menagih dari dia kebaikan sekecil apapun."
"Maka dia harus didebat terus," kata Rocky.
Rocky juga mengatakan bahwa perdebatannya selalu berlangsung di wilayah publik.
"Dan debat itu harus berlangsung di wilayah publik."
"Saya memberi kritik pada kekuasan yang merupakan urusan publik, kalau saya bikin salah itu urusan privat saya, jadi saya memberi kritik pada urusan publik, hanya itu."
Simak video selengkapnya di bawah ini.
(*)