Satpol PP Solo Intensifkan Edukasi Tidak Buang Sampah ke Sungai
Satpol PP Solo memberlakukan tindakan tegas bagi para pembuang sampah sembarangan di Kota Solo.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo memberlakukan tindakan tegas bagi para pembuang sampah sembarangan di Kota Solo.
Selain itu, Satpol juga mengintensfikan edukasi tidak membuang sampah sembarangan ke warga Solo.
Sekretaris Satpol PP Solo, Arif Darmawan, mengatakan ada beberapa tantangan yang ia hadapi dalam menyosialisasikan gerakan tidak buang sampah sembarangan.
“Kalau yang buang sampah rumah tangga seperti sisa makanan itu relatif mudah, tapi ada yang warga memang sengaja membuang sampah ke sungai karena kepercayaan, itu yang butuh edukasi lebih,” kata Arif, Jumat (7/12/2018).
Ia memberikan contoh masyarakat yang melarung sesaji atau membuang popok bayi ke sungai.
“Banyak yang masih percaya kalau popoknya dibuang ke tempat sampah, kemudian popoknya kan dibakar di TPA, banyak yang percaya si bayi akan gatal-gatal kalau popoknya dibakar,” terangnya.
“Ya kami beri pengertian, jika memang tidak mau ke tempat sampah, bisa dikubur saja di suatu tempat khusus, namun jangan dibuang ke sungai,” kata Arif.
• Pertama Kali di Solo, Pemkot Solo Seret Para Pembuang Sampah Sembarangan ke Pengadilan
Hal-hal seperti itu yang diedukasi oleh Satpol PP secara intensif.
Tahun ini, untuk pertama kalinya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Solo menyeret sembilan pelaku pembuang sampah ke meja hijau atau pengadilan.
Para pembuang sampah ke sungai dikenai hukuman pidana ringan (tipiring).
Sebelumnya mereka yang tertangkap basah hanya diperiksa dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
“Tahun lalu hanya BAP, tapi dilihat kok ada lagi, untuk membuat efek jera, maka kami ajukan ke pengadilan,” kata Arif.
Arif mengatakan pembuang sampah juga diberi edukasi untuk pembinaan jangka panjang.
“Ada satu hal yang kami sesalkan, ada satu kasus bapak dan anak berboncengan pagi hari mau ke sekolah, nah itu yang pegang dan buang sampah malah si anak, ini kan sangat tidak bagus,” ujar Arif.