Andi Arief Menduga Ada Pelaku Bayaran di Balik Pengrusakan Baliho Partai Demokrat di Pekanbaru
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief menyebut adanya insiden pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
"SBY sangat menghormati Presiden Jokowi. Kunjungan ke Sumbar minggu ke 3 Desember ditunda karena Pak Jokowi waktu yg sama juga ke sana.
Kunjungan SBY ke Riau dilakukan karena sebelumnya tak ada kabar Pak Jokowi hendak ke sana."
"Partai Demokrat tak akan meladeni provokasi murahan dengan merusak atribut.
Kami yakin Polisi akan profesional dalam menangani, adil itu diungkap sampai jelas."
• SBY Ingatkan Caleg Demokrat Jangan Terlalu Banyak Umbar Janji
35 orang ditangkap polisi
Lewat perkembangan informasi di Twitter Andi Arief, diketahui kini kepolisian telah menangkap pelaku pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat.
Andi Arief menyebut pelaku berjumlah 35 orang.
Lebih lanjut, Andi Arief mengungkapkan bahwa 35 pelaku dibagi ke dalam 5 kelompok. Tiap kelompok berisi 7 orang.
Andi Arief mengatakan bahwa pelaku diduga dibayar 150 ribu per orang.
Namun hingga berita ini diturunkan, Tribun belum mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut.
"Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yg dibagi dlm 5 kelompok, satu regu 7 orang.
Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa," kicau Andi Arief.
Selanjutnya, SBY memerintahkan kepada kader Partai Demokrat untuk menurunkan baliho dan atribut yang terpasang di Kota Pekanbaru, Riau.
SBY: Ini menyayat hati
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengecek langsung atribut berupa bendera dan baliho Partai Demokrat yang dirusak orang tak dikenal di sejumlah ruas jalan di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018) pagi.