Sepanjang Tahun 2018, 6 Orang di Sukoharjo Tewas karena Sengatan Tawon
Tercatat sudah ada 6 orang tewas sepanjang tahun 2018 karena disengat tawon di Sukoharjo. Puluhan orang lainnya dirawat di rumah sakit.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Maraknya laporan sarang tawon gung di Kawasan Sukoharjo, Jawa Tengah, membuat petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Sukoharjo giat menggelar Operasi Tangkap Tawon (OTT).
Menurut Kabid Damkar Sukoharjo, Margono, saat ditemui TribunSolo.com di kantornya, Senin (17/12/2018), dari data yang masuk, sepanjang tahun 2018 hingga pertengahan Desember ini sudah ada 254 laporan keberadaan sarang tawon yang meresahkan warga.
"Data tersebut bisa terus bertambah, mengingat akhir tahun berakhir masih menyisakan dua minggu lagi," kata Margono.
Sementara itu tercatat sudah ada 6 orang tewas sepanjang tahun 2018 karena disengat tawon.
• Damkar Solo Imbau Warga Lapor ke Nomor Telepon 112 Jika Ada Sarang Tawon di Rumah
"Data itu yang melaporkan kepada kami, saya kurang mengetahui jika ada yang lain dan tidak melapor," ungkap Margono.
Dan puluhan korban yang lain harus mendekam di rumah sakit karena sengatan tawon, termasuk satu orang petugas Damkar Sukoharjo yang tengah melakukan OTT.
"Pada bulan Juni 2018, seorang petugas kami dilarikan ke rumah sakit karena sengatan tawon saat OTT di Nguter dan diopname beberapa hari di salah satu rumah sakit di Wonogiri," terang Margono.
Rata-rata korban sengatan tawon ini berusaha mengusir tawon sendiri tanpa mengetahui cara pengusirannya dan tidak disertai peralatan pengamanan yang memadai.
• Disengat Ratusan Tawon Ndas, Kakek di Solo Ini Tewas Mengenaskan
"Kita harap jika ada warga yang mengetahui sarang tawon ini, segera melaporkan ke petugas, supaya bisa segera ditangani dan tidak menimbulkan korban," Terang Margono.
Margono juga mengimbau untuk tidak melakukan pengusiran sarang tawon sendiri tanpa metode dan pengamanan yang memadai.
Kasus di Solo
Sebelumnya, seorang kakek 60 tahun bernama As'ad Sungkar (60) meninggal dunia usai disengat ratusan tawon ndas, Jumat (17/11/2017).
Warga Semanggi RT 04 RW 16 Kecamatan Pasar Kliwon Solo tersebut meninggal dunia di RS Kustati, Solo, pukul 18.00 WIB.
Saksi yang juga tetangga korban, Sugeng Pambudi Utomo, mengungkapkan, As'ad tersengat tawon saat hendak membetulkan genting di rumah tetangga.
"Kejadiannya pukul 07.00 WIB, korban naik ke atas genting dengan tangga."
"Korban diserang ratusan tawon yang bersarang di genting rumah tetangga sebelahnya saat sampai di atas," katanya.

Lanjutnya, As'ad jatuh saat mencoba menuruni tangga hingga membuat Sugeng tergerak membantu korban.
Sugeng pun menolong korban dengan mengenekan jas hujan meski ikut disengat tawon.
Sempat menyelamatkan diri ke dalam rumah, lalu Sugeng membawa As'ad ke rumah sakit saat situasi aman.
Dari keterangan saksi, korban di bawa ke rumah sakit sebanyak dua kali lantaran kondisi membaik lalu kembali buruk dan harus dilarikan lagi ke Kustati.
Nahas, nyawanya tak tertolong.
As'ad dinyatakan meninggal dunia di RS Kustati pukul 18.00 WIB dan disemayamkan di rumah keluarganya.
Evakuasi sarang tawon selanjutnya dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solo dengan satu unit mobil pemadam berikut 15 personel.
"Evakuasi dengan melakukan penyemprotan fum ditargetkan ke sarang tawon ndas, dimulai 21.30 WIB dal waktu setengah jam," kata Kepala Dinas Damkar Solo, Gatot Sutanto.
Diungkapkan Gatot, sarang tawon ndas berukuran cukup besar, yakni selebar satu meter dan panjang 0.5 meter.
Pihaknya turut mengimbau warga yang menemui kasus serupa untuk segera melapor kepada petugas keamanan atau Damkar.
Juga melarang warga untuk membakar atau menangani sarang tawon tanpa bantuan petugas ahli. (Chrysnha Pradipha)