Pilpres 2019
Bocorkan Markas BPN Prabowo-Sandi di Solo, Fadli Zon Sebut 'Sumber' Sebagai Pusarannya
Teki-teki markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Kota Solo, perlahan terjawab.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Teki-teki markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Kota Solo, perlahan terjawab.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, calon markas BPN Prabowo-Sandi yang akan dipindahkan ke Kota Solo, dipastikan dimulai Januari 2019.
Namun saat ditanya kemungkinan besar berada di kawasan tempat tinggal Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadli enggan membocorkan, meskipun memberikan sinyal-sinyal tertentu.
"Sumber (rumah Jokowi) itu kan pusarannya," terang dia kepada TribunSolo.com di Posko Pemenangan Partai Emak-emak Pepes (Pendukung Prabowo-Sandi) di Perum Bolon Baru Blok B Nomor 4, Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (22/12/2018).
• Tanggapi Pengambilalihan Freeport, Fadli Zon Sebut Pemerintah Sontoloyo
Dia mengaku tim yang dipimpin Ketua BPN Prabowo-Sandi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso tengah melakukan finalisasi calon markas yang akan diboyong dari Ibu Kota Jakarta ke Solo.
"Sudah ada beberapa rumah milik Pak Djoko (Ketua BPN) dan beberapa usulan banyak pihak," kata dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, calon markas dipastikan berada di pusat kota, halamannya luas, tidak mengganggu warga di permukiman dan nyaman.
"Tunggu saja segera diumumkan, yang pasti Januari," jelasnya.
• Markas BPN Prabowo-Sandi Dipindah di Solo, Rumah Djoko Santoso di Jantung Kota Jadi Alternatif?
Untuk diketahui, Sumber merupakan kelurahan di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Di Sumber tepatnya di Jalan Kutai Utara, orang nomor satu di Indonesia saat ini (Jokowi) tinggal.
Beberapa minggu ini, Sumber mencuat karena markas BPN Prabowo-Sandi disebut-sebut bakal menempati kawasan rumah yang ditempati Jokowi.
Strategiperang Urat Saraf
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dinilai menggunakan strategi perang urat saraf dengan memindahkan markas di Kota Solo.
Pengamat Politik dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto memaparkan, strategi tersebut sengaja digunakan kubu Prabowo-Sandi sebagai medan laga terakhir dari calon presiden (capres) nomor urut 02.
"Kompetisi dua capres dalam Pilpres 2019 ini sangat serius, makanya saya baca kubu Prabowo-Sandi pilih cara berbeda," paparnya kepada TribunSolo.com, Jumat (21/12/2018).
• Cicipi Teh di Pabrik Teh Prabowo-Sandi di Karanganyar, Fadli Zon Nyeletuk: Rasanya Kemenangan
Cara berbeda yang dimaksud menurut dia, dengan memindahkan gerbong dan markas BPN Prabowo-Sandi ke Solo yang biasa disebut Kandang Banteng serta rumahnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya menilai dia (Prabowo) akan habis-habisan soalnya kemungkinan besar laga terakhirnya dalam Pilpres 2019," aku dia.
Saat disinggung apakah markas BPN Prabowo-Sandi bisa benar-benar bisa dipindah di Solo, dosen Fakultas Hukum dan Tata Negara itu mengaku hal tersebut memungkinkan dalam politik.
"Dalam politik satu menit saja bisa berubah," tuturnya.
Dikatakan, sebenarnya tidak mudah bagi tim Prabowo-Sandi menaklukkan pemilih loyal di Jawa Tengah, di antaranya di Solo Raya yang terkenal sebagai "Kader Banteng Setia".
"Maka tim lawan pakai strategi perang urat syaraf, agar psikologis pemilih loyal bisa dipengaruhi dan disuguhi hal baru," katanya. (*)