Kenang Sosok Gus Dur, Mahfud MD Takjub dengan Caranya Tunjuk Menteri hingga Berantas Korupsi
9 tahun Gus Dur meninggal, Mahfud MD mengenang sosoknya dan membeberkan bagaimana Gus Dur menunjuk menteri hingga memberantas korupsi.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Gus Dur meminta sy jd jaksa agung tp sy menolak.
Sy mengusulkan Artidjo atau Wakajagung Dr. Soeparman.
Wimar Witoelar mengusulkan Marsillam.
"Marsillam sj, selama hidupnya dia berjuang melawan korupsi", kata Wimar," cuit Mahfud.
Kemudian dilakukanlah reshuffle.
Marsillah menjadi jaksa agung sementara Mahfud menjadi Menteri Kehakiman-HAM.
Sejak saat itu, Mahfud merangkap tugas menjadi Menhan dan Menkeh-HAM.
Lebih lanjut, Mahfud membeberkan bagaimana sosok Gus Dur yang berprinsip teguh menegakkan konstitusi.
Gus Dur lebih memilih menghadapi sendiri kasus-kasus korupsi di negara ini.
Saat itu, Menlu Alwi Shihab sempat menyarankan agar Gus Dur tidak terlalu keras menyikapi para koruptor.
Tapi, Gus Dur juga meminta Alwi untuk mengurus yang baik-baik agar menjadi lebih baik.
Untuk masalah korupsi, Gus Dur yang menghadapinya sendiri.
Melihat sikap Gus Dur, Mahfud MD pun mengakui kegalakan Gus Dur dan Rizal Ramli sama kerasnya terhadap korupsi.
Meski begitu, Mahfud menilai mereka kurang memperhatikan mekanisme hukum yang rumit.
Maka dari itu, Mahfud lah yang berperan memberi saran dalam kehati-hatian memproses hukum.
"Hrs sy akui kimia kegalakan Gus Dur dan Rizal Ramli thd korupsi sama kerasnya, "Koruptor jgn diberi hati, sikat".
Tp trkadang mereka kurang memperhatikan mekanisme hukum yg rumit, "pokoknya sikat".
Sy ada di bagian memberi saran dlm "ke-hati2an memproses hukum" tp dgn tetap tegas," ujar Mahfud.
Mahfud menilai ada salah satu kelemahan Gus Dur, yakni terlalu cepat marah kepada orang yang dilaporkan korupsi, sebelum benar-benar mendalami kasusnya.
Namun kelemahan itu sirna ditengah banyaknya kebaikan dan integritasnya sebagai pemimpin bangsa.
Kini, setelah sembilan tahun kepergiaan Gus Dur, Mahfud pun mengaku rindu akan sosoknya.
"Tentu sj sbg manusia Gus Dur punya kelemahan, misalnya, terlalu cepat marah kpd orag yg dilaporkan melakukan korupsi, sblm benar2 didalami.
Tetapi kelemahan2 itu jadi sirna ditengah jibunan kebaikan dan integritasnya sbg pemimpin bangsa.
Sdh 9 thn Gus Dur wafat. Sy merindukannya," imbuhnya.
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)