Mahfud MD Beberkan Sifat Asli Menteri PUPR Basuki, Pilih Kelas Ekonomi hingga Tak Ingin Dilayani
Mahfud MD membeberkan bagaimana kepribadian Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Menurutnya, Basuki humble dan tawadhu.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, baru saja bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Mereka bertemu di Bandara Adisutjipto Yogyakarta saat akan menuju ke Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Momen pertemuan keduanya lalu diunggah Mahfud pada akun Twitternya, @mohmahfudmd.
• Sandiaga Uno selalu Pakai Kaus Khusus setiap Datang ke Tanah Jawa, Ternyata Ini Maknanya
Saat itu, Mahfud sempat berdiskusi sambil menikmati tempe mendoan dan kacang rebus.
Ia pun mengungkapkan bagaimana kepribadian Basuki.
Menurut Mahfud, Basuki adalah orang yang sederhana.
• Tanggapi Surat Terbuka, Sandiaga Uno Mengaku Amien Rais adalah Penyemangat Tim Prabowo-Sandi
Orang nomor satu di Kementerian PUPR itu bahkan lebih memilih naik pesawat kelas ekonomi ketimbang kelas bisnis.
"Dia humble dan tawadhu," kata Mahfud.
"Wah, bertemu Bpk Infrastruktur kita Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono.
Sempat berdiskusi sambil menikmati tempe mendoan dan kacang rebus di bandara Adisucipto Yogya.
Kami akan ke Jakarta.
Pak Bas naik Batik kelas ekonomi , meski kelas bisnis msh kosong.
Dia Humble dan tawadhu'," cuit Mahfud MD.
• Dicopot karena Tak Sejalan dengan Menteri BUMN, Said Didu: Saya Bukan Penjilat dan Pencari Jabatan
Cuitannya itu lantas mendapat banyak komentar dari warganet.
Salah seorang warganet mengaku tidak percaya dengan pendapat Mahfud bahwa Basuki adalah orang yang tawadhu.
Bahkan warganet itu menyebut pejabat harus berhemat dalam perjalanan tugas.
"Tawadhu apaan ? Negara emang lagi susah kok, banyak hutang , pejabat harus berhemat dalam perjalanan tugas," komentar seorang warganet.
• Mahfud MD Tanggapi soal Pemecatan Sudirman Said dan Rizal Ramli oleh Presiden Jokowi
Mahfud pun langsung memberikan tanggapan.
Ia menjelaskan arti tawadhu, yakni rendah hati.
Tak sampai disitu, Mahfud juga menjelaskan kronologi pertemuannya dengan Basuki di bandara.
Saat itu, ia duduk sendirian di ruang tunggu sambil minum teh dan makan tempe mendoan serta kacang rebus.
Tiba-tiba, Menteri PUPR datang menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
• Kisah Menteri Basuki selalu Panik saat Ditelepon Presiden Jokowi dan Istri, Ditanya soal Korupsi
Mereka akhirnya berbincang-bincang sambil menikmati tempe mendoan.
Mahfud pun memuji sikap Basuki yang tak ingin dilayani meski memiliki jabatan tinggi.
"Tawadhu artinya rendah hati.
Ceritanya, Sy duduk sendirian di ruang tunggu biasa sambil minum teh dan makan tempe mendoan plus kacang rebus.
Tiba2 Pak Basoeki duduk di samping sy.
Stlh bersalaman dan ngobrol sebentar dia ngambil tempe tanpa mau dilayani dan kami ngobrol santai," ungkap Mahfud.
Tak hanya itu, salah seorang pengguna Twitter lainnya juga tak percaya jika Basuki duduk di kelas ekonomi.
Ia lantas meminta Mahfud berkata jujur soal hal itu.
"apa betul tweet @mohmahfudmd bhw Menteri PU duduk kelas Ekonomi ?
Jawablah dgn JUJUR,?," tanya seorang warganet.
• Menteri Basuki: Kerja di PUPR Itu Dekat Surga tapi Tidak Jauh dari Neraka
Mahfud memastikan bahwa Basuki bersama Dirjen dan stafnya duduk di kelas ekonomi.
Bahkan Mahfud menunjukkan nomor penerbangan sebagai bukti.
Kebetulan, kata Mahfud, mereka berada dalam satu pesawat karena Mahfud diundang dalam acara sarasehan nasional lintas iman oleh Kementerian Agama di Jakarta.
Pesawat yang mereka tumpangi take off dari Yogyakarta pukul 17.45 WIB.
"Saya pastikan ya.
Pak Basoeki bersama Dirjen dan stafnya duduk di Batik kelas ekonomi nomer penerbangan ID 63751, take off dari Yogya jam 17.45.
Kebetulan sy satu pesawat krn sy diundang oleh Kementerian Agama dlm sarasehan nasional Lintas Iman di Jakarta," ujar Mahfud.
• KPK Amankan 20 Pejabat Kementerian PUPR saat OTT, Diduga Terkait Proyek Penyediaan Air Minum
Menteri PUPR Basuki Kaget Mendengar Bawahannya Terjaring OTT KPK
Sejumlah pejabat di Kementerian PUPR tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (28/12/2018).
Dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono kaget mendengar kabar tersebut.
"Pada hari ini, kami dikejutkan oleh peristiwa yang menyedihkan hati, dan mengagetkan kami. (Padahal), kami sudah diamanahi untuk melakukan pembangunan infrastruktur dengan sebaik-baiknya," ujar Basuki, di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (28/12/2018) malam.
Basuki memberikan keterangan kepada media usai melakukan kunjungan kerja poyek penataan kawasan pariwisata di Kabupaten Magelang.
"Begitu mendapat informasi tersebut, saya tanya Pak Irjen (Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Widiarto) begitu saya sampai di Bandara," ungkapnya.
Menurut Basuki, pihaknya baru mendapatkan informasi awal bahwa ada sejumlah pegawai Kementerian PUPR yang terkena OTT di proyek infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Namun, siapa saja pegawai tersebut dan untuk proyek apa saja mereka bekerja, dia mengaku belum mengetahui secara pasti.
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)