Pengakuan Mantan Anggota JAT, Apakah JAT Bangkit Lagi Bila Abu Bakar Ba'asyir Dibebaskan?
Pengakuan mantan anggota organisasi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), apakah JAT akan bangkit jika Ba'asyir dibebaskan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Berita kebebasan Abu Bakar Ba'asyir dari penjara tengah menjadi pembicaraan publik akhir-akhir ini.
Mantan pemimpin organisasi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir direncakan akan bebas pada Rabu (23/1/2019).
Pertanyaan publik mengenai bangkitnya JAT seiring bebasnya Abu Bakar Ba'asyir mulai mencuat.
Pasalnya, Abu Bakar Ba'asyir adalah pendiri dari JAT pada 2008 lalu.
• Said Aqil Sepakat Abu Bakar Baasyir Dibebaskan asal Teken Surat Setia pada Pancasila
Mantan anggota JAT, Muhammad Sholeh Ibrahim, memberikan tanggapan mengenai hal itu.
Ditemui TribunSolo.com di Ponpes Al-Mukmin, Ngruki, Grogol, Sukoharjo, pada Senin (21/1/2019), ia menampik kemungkinan tersebut. Pasalnya, JAT sudah bubar sejak 2014 lalu.
"JAT sudah enggak ada sejak 2014. Tepatnya tanggal 25 Ramadan waktu itu," katanya.
Saat masih beroperasi, JAT dituding bertanggungjawab atas beberapa kali aksi terorisme di Indonesia.
Salah satunya ialah kasus yang membuat Abu Bakar Ba'asyir dipidana 15 tahun penjara karena terbukti mendanai pelatihan kegiatan terorisme di Aceh.
"Saya pikir kalau namanya JAT sudah tidak ada lagi. Ya sudah 2014 itu selesai," kata dia.
Tahun 2014, JAT bubar karena perbedaan pendapat antaranggotanya mengenai ISIS, kemudian anggota JAT mendirikan organisasi lain, seperti Jamaah Ansharusy Syariah (JAS).
Sholeh mengaku tidak lagi berkegiatan atas nama kelompok JAT Sejak tahun 2014 lalu, dia lebih memilih mengajar di Ponpes Al-Mukmin.
"Sekarang ya cuma mengajar saja di ponpes," ucapnya.
• Mahfud MD Sebut Abu Bakar Baasyir Tak Bisa Dapatkan Grasi dari Presiden, Apa Alasannya?