Sebelum ke Dokter, Lakukan 7 Tes Medis Sederhana Ini untuk Cek Kesehatanmu
Tes sederhana ini dapat kamu lakukan untuk mendiagnosis penyakit serius, bahkan sebelum gejala pertama muncul.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Putradi Pamungkas
TRIBUNSOLO.COM - Untuk menjaga kesehatan, kamu perlu menjalani pemeriksaan medis lengkap setidaknya setahun sekali.
Namun jika kamu tidak sempat melakukannya, kamu bisa melakukan tes sederhana di rumah.
Tes khusus ini dapat kamu lakukan untuk mendiagnosis penyakit serius, bahkan sebelum gejala pertama muncul.
Nah, berikut serangkaian tes sederhana yang dapat kamu lakukan, seperti dilansir TribunSolo.com dari Bright Side.
1. Stroke
Kamu perlu menggunakan timer untuk tes ini.
Angkat kakimu sehingga pinggul sejajar dengan lantai dan mulai hitunglah.
Jika kamu dapat berdiri seperti ini selama 20 menit atau lebih, itu berarti kamu memiliki resiko minimal terkena stroke.
Dan sebaliknya, jika kamu kesulitan menjaga keseimbangan dengan satu kaki, itu mungkin mengindikasikan masalah dengan pembuluh otak.
2. Anemia
Saat berdiri di depan cermin, coba tarik kelopak mata ke bawah.
Jika warnanya merah muda, semuanya baik-baik saja.
Namun, jika kamu menderita anemia, warnanya mungkin merah muda pucat atau bahkan kekuningan.
Anemia disebabkan oleh kurangnya hemoglobin dan menunjukkan bahwa otot dan jaringan dalam tubuh tidak menerima oksigen yang cukup.
Jika kamu menyadari bahwa kamu pucat, cepat lelah, atau bernapas terasa berat, kamu harus memeriksakan diri ke dokter.
3. Ketidakseimbangan Hormon dan Kekurangan Nutrisi
Kehilangan rambut merupakan hal yang wajar dan alami.
Menurut dokter, kita kehilangan 50 hingga 100 rambut setiap hari.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun kamu perlu melakukan tes sederhana ini untuk mengetahui kondisi kesehatanmu.
Pertama, ambil sejumput rambut dan tarik.
Ingat! rambut harus dalam keadaan kering dan bersih.
Jika kamu hanya memiliki sekitar 2-3 rambut di tangan, itu sangat normal.
Tetapi jika kamu memiliki lebih banyak, tampaknya kamu harus mengunjungi dokter.
Mungkin ada banyak alasan mengapa seseorang mengalami kerontokan.
Di antaranya stres, kebersihan rambut dan kepala yang buruk, atau masalah kesehatan yang serius.
Rambut sering rontok karena ketidakseimbangan hormon atau kekurangan nutrisi.
4. Diabetes
Untuk melakukan tes ini, kamu perlu bantuan orang lain.
Minta pasangan atau temanmu untuk mengambil pensil dan penghapus.
Suruh mereka menyentuh kakimu dengan ujung pensil yang tajam dan dengan penghapus, secara bergantian.
Bisakah kamu tahu sisi pensil yang mana yang menyentuh kakimu tanpa melihatnya?
Jika kamu tidak sepenuhnya merasakan sentuhan, itu berarti bahwa ujung saraf pada kakimu tidak berfungsi dengan baik.
Sensitivitas yang rendah dapat menjadi indikator diabetes.
5. Masalah Arteri
Sambil berbaring di lantai, posisikan kakimu pada sudut 45 derajat dan pertahankan selama beberapa menit.
Lalu, lihat warna kakimu.
Kaki dan jari kaki yang sangat pucat menunjukkan sirkulasi darah sangat buruk.
Perubahan warna bisa dilihat di kedua kaki atau hanya pada satu kaki.
Arteri perifer mengalirkan darah ke anggota gerak.
Ketika arteri tersumbat, otot tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan gejala yang tidak menyenangkan seperti mati rasa, nyeri, dan lainnya.
Kondisi ini disebut penyakit arteri perifer (PAD) dan sulit untuk melihat gejala pada awalnya.
Jika tidak diobati, PAD dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
6. Masalah Pendengaran
Untuk melakukan tes ini, kamu harus berada di ruangan yang sunyi.
Dekatkan tanganmu ke telinga dan gosokkan jari-jari.
Apakah kamu mendengar suaranya?
Lalu, letakkan tanganmu sejauh mungkin dari telinga dan gosokkan jari-jarimu lagi.
Masih bisakah kau mendengar suaranya?
Selamat, pendengaranmu baik-baik saja.
Jangan lupa melakukan hal yang sama dengan telinga lainnya.
7. Kardiovaskular
Naiki tangga (8-12 langkah) sambil menyanyikan lagu.
Atau kamu dapat berbicara di telepon atau membaca sesuatu.
Yang paling penting adalah berbicara.
Jika kamu merasakan jantungmu berdebar-debar dan kamu tidak dapat bernapas dengan baik, itu berarti sistem kardiovaskular dan paru-paru kurang baik.
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)