Tahun Babi Tanah, Sesepuh Kelenteng Tien Kok Sie Solo Berharap Pilpres 2019 Berjalan Damai
Memasuki Tahun Babi dalam penanggalan China, Heru Subianto (70) berharap kondisi perpolitikan akan penuh kedamaian.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Sri Juliati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Memasuki Tahun Babi dalam penanggalan China, Heru Subianto (70) berharap kondisi perpolitikan akan penuh kedamaian.
Hal itu bukan tanpa alasan, sebab babi dianggap memiliki sifat positif yang membawa kedamaian.
Menurut sesepuh Kelenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo sekaligus pegiat budaya Tiongkok tersebut, babi adalah hewan yang tak pernah bertikai satu sama lain.
"Babi sama temannya enggak pernah padu (bertengkar), jadi ada rasa rukun," kata Heru saat ditemui TribunSolo.com di Kelenteng Tien Kok Sie, Solo, Sabtu (26/1/2019).
• Dianggap Hewan Pemalas, Ternyata Babi Punya Sifat Positif, Tahun Babi Datangkan Banyak Hoki
Oleh karena itu, Heru berharap para politisi juga dapat berdamai dan tidak saling bertikai satu sama lain.
"Mudah-mudahan dengan adanya tahun babi tanah, menghadapi Pemilu ada kerukunan," ujar Heru.

Pertanda Kemakmuran
Heru juga menyebut, babi merupakan lambang dari keberuntungan dan kemakmuran.
Khalayak mungkin menilai jika babi adalah hewan yang malas, sehingga bentuknya gendut dan penuh timbunan lemak.
Sehingga dianggap pada tahun babi dalam penanggalan China nanti akan seret keberuntungan.
Namun penilaian itu salah kaprah adanya.

"Babi itu kerap dianggap malas, badannya gemuk, kerjaanya makan dan tidur."
"Babi itu kalau di almanak, bukan berarti malas, babi memiliki sifat-sifat baik yang jarang diungkapkan secara umum."
"Seperti yang diungkapkan di almanak, tahun babi sekarang ini adalah tahun yang membawa keberuntungan," ujar Heru.
• Inilah Alasan di Balik Lampion yang Selalu Berwarna Merah
Karena itu Heru berharap, di tahun babi, banyak keberuntungan yang datang.
"Jadi kalau dulu-dulu usaha kita kurang berhasil, semoga tahun ini bisa lebih maju."
"Babi adalah simbol kemakmuran, karena makanannya cukup, pasti diperhatikan pemiliknya, serba cukup sehingga bisa gemuk," pungkasnya. (*)