Sujiwo Tejo Sebut Zaman Dulu Orang Terbiasa Saling Ledek, Karni Ilyas: Sekarang Bisa Terjerat UU ITE
Sujiwo Tejo mengatakan bahwa zaman dahulu orang terbiasa saling meledek. Karni Ilyas: Kalau sekarang, bisa terjerat UU ITE.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Sujiwo Tejo mengatakan bahwa zaman dahulu orang terbiasa saling meledek.
Ledekan tersebut ditanggapi enteng sebagai guyonan dan dianggap sudah biasa.
Tentunya saling ledek ini dilakukan dalam suasana yang penuh kelakar dan kedamaian.
Tidak saling curiga dan penuh amarah seperti hari ini.
• Sujiwo Tejo : Siapapun yang Menang di Pemilu Nanti, Rakyat Tetap Tak Akan Rukun
Hal itu diungkapkan oleh Sujiwo Tejo melalui kicauan Twitternya, Senin (11/2/2019).
Bahkan saling meledek perihal suku juga biasa dilakukan.
Sujiwo Tejo menjelaskan, semua orang tertawa dengan ledekan tersebut.
Presiden negeri 'Jancukers' ini mengatakan, hingga menjelang akhir era Soeharto hingga awal-awal tahun 2000an, Sujiwo Tejo masih berkelakar dan saling meledek bersama rekan-rekannya.
Tak luput, kelakar tentang agama-pun mereka lontarkan.
Lebih lanjut, Sujiwo Tejo mengatakan, ledek-ledekan antar suku atau agama masih bisa dikembangkan.
Tujuannya agar setiap suku dan penganut agama tidak merasa arogan dengan suku dan agamanya sendiri.
"Bhw orang Minang begitu, Madura begini, Sunda beginu, Jawa begina dll perlu ditelen/gak?
Kalau semuanya ditelen, gak ada selesai2nya cekcok bangsa ini & kalau semuanya dilarang, juga udah gak ada gurau2nya lagi bangsa ini.
Dulu ledek2an suku itu biasa kok. Dan semuanya ketawa," kicau Sujiwo Tejo.
• Sujiwo Tejo Komentari Ucapan Selamat Ketum PSI Atas Masuknya Ahok BTP ke PDIP: Kok Agak Gimana Gitu
Hingga jelang akhir era Soeharto aku masih bisa ngeledin Orang Sunda di forum off air, mereka jg sebaliknya ngledekin aku yg org Madura-Jawa.
Suasana grrr2an. Hingga 2000 awal kita masih bisa ledek2an agama di grup intenet alumni dan grrr2an. No problem."
"Ledek2an suku/agama itu masih bisa terus dikembangkan.
Namanya intensifikasi, selain ekstensifikasi ke humor bidang lain2.
Suasana grrr2an. Agar setiap suku/penganut agama tidak merasa arogan dgn suku/agamanya sendiri," kicaunya.
• Dituding Berat Sebelah, Karni Ilyas: Kalau Ada yang Merasa Menang Atau Kalah, Itu Bukan Salah Host
Satu di antara kicauan Sujiwo Tejo mendapat tanggapan dari Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas.
Karni menyebut, di era sekarang guyonan dan saling ledek dapat dijerat dengan Undang-Undang ITE.
"Kalau sekarang, bisa terjerat UU ITE," kicau Karni.
(*)