Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tunggu Perwali, Videotron di Jalan Slamet Riyadi Solo Siap Disewakan kepada Perusahaan

Pemkot Surakarta akan menjual ruang iklan di tiga videotron yang ada di Jalan Slamet Riyadi, Solo.

Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI
Kasubid Perhitungan dan Penetapan Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Surakarta, Wulan Tendra Dewayani, saat berada di kantornya Balai kota Surakarta, Senin (11/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemkot Surakarta akan menjual ruang iklan di tiga videotron yang ada di Jalan Slamet Riyadi, Solo.

Sedangkan untuk nilai sewa setiap unit masih menunggu penetapan pertauran wali kota (Perwali).

Tiga titik videotron tersebut berada di simpang tiga Kerten, simpang empat Gendengan dan simpang tiga Sriwedari.

Ketiganya baru diresmikan 22 Februari 2019 lalu oleh Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.

Tayangan videotron saat ini berisi potensi wisata dan budaya Kota Solo mulai dari kuliner, lokasi bersejarah hingga kalender event kota.

"Saat ini kami tengah proses penyusunan perwali," kata Kasubid Perhitungan dan Penetapan Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Surakarta, Wulan Tendra Dewayani, Senin (11/3/2019) siang.

Wawali Achmad Purnomo Berharap Solo Pertahankan Predikat Kota Layak Anak Kategori Utama

"Kita mengajukan draft kemudian paparan kepada wali kota, ada revisi, kita paparkan lagi nanti sampai acc Pak Wali,” katanya.

Pemkot saat ini tengah menyiapkan prosedur dan besaran sewa videotron tersebut.

Jika perwali sudah terbit, nantinya pihak Pemkot Solo akan sosialisasi ke biro-biro iklan.

"Tapi kami berharap yang datang itu iklan-iklan selain rokok," katanya.

Ia mengatakan jika selama ini, hanya perusahaan rokok yang menjadi pelanggan pemasangan iklan di videotron kota Solo.

"Ya karena memang sewanya cukup mahal dan hanya perusahaan rokok yang sanggup," katanya.

Namun, karena Wali Kota Solo tidak menghendaki ada iklan rokok maka pihaknya harus mencari iklan lainnya.

"Solo kan kota layak anak, jadi jika bisa tidak ada lagi iklan rokok," katanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved