Sempat Ngajar Bahasa Mandarin Sambil Ngeband, Anji Manji Sukses jadi Musisi Berkat Dukungan Ibunya
Anji Manji ceritakan bagaimana perjuangannya sebelum sukses menjadi musisi seperti saat ini.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Penyanyi Anji Manji telah melewati berbagai rintangan hingga kini sukses dalam berkarir di dunia musik.
Pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto mulai dikenal publik saat bergabung dengan Drive.
Sebelumnya, di tahun 2004, Anji sempat mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol musim kedua, namun tidak lolos.
Selama bertahun-tahun bergabung dengan Drive, Anji memutuskan untuk keluar dari grup musik yang telah membesarkan namanya itu.
• Sebut Mayoritas Orang Menolak RUU Permusikan Hanya Ikut Arus Besar, Anji Manji: Cari Aman?
Hal itu disebabkan karena kejadian konflik antara Anji dengan manajemen bandnya.
Seusai keluar dari Drive, suami Wina Natalia itu memilih bersolo karir.
Ia pun telah mengeluarkan tiga album solonya.
Di antaranya Luar Biasa, Anji, dan Dia.
• Verrell Bramasta Dikabarkan Putus dari Natasha Wilona, Ivan Fadilla Bicara soal Perbedaan Keyakinan
Berkat kepiawaiannya dalam bermusik, Anji pun mendapat sejumlah penghargaan.
Mulai dari Anugerah Planet Musik Singapura tahun 2012 untuk kategori Artis Pendatang Baru Terbaik.
Hingga terpilih menjadi Lagu Terseleb dalam Selebrita Awards Indonesia di tahun 2016.
Kesuksesan Anji ini tak lepas dari kerja kerasnya selama ini.
• Penuhi Permintaan Sang Ayah, Dewi Perssik Nyanyi Bareng Lebby Wilayati di Rumah Sakit
Tak hanya itu, rupanya dukungan dari orangtua juga turut andil dalam kesuksesannya.
Melalui akun Instagramnya, Anji menceritakan bagaimana perjuangannya sebelum sukses menjadi musisi seperti saat ini.
Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya sejak kecil memiliki dua cita-cita.
Pertama, Anji ingin menjadi musisi hingga bisa keliling Indonesia.
• Gara-gara Diviralkan Andi Arief, SD Kudu 02 di Sukoharjo yang Biasanya Sepi Kini Jadi Ramai
Kedua, pria berusia 40 tahun itu mengaku ingin menjadi diplomat.
Untuk mewujudkan cita-citanya, ia pun harus pandai membagi waktunya.
Anji mengaku saat ia masih kuliah di Universitas Indonesia, ia juga menyalurkan bakat bermusiknya dengan bergabung dalam sebuh grup band.
Hingga ia lulus dari UI, Anji juga masih ngeband.
• Tsania Marwa Mengaku Mendapat Perlakuan Kasar dari Atalarik Syah, Kini Ia Trauma
Karena penghasilan dari manggung tak seberapa, Anji pun menjalani pekerjaan lain.
Saat itu, ia bekerja sebagai penguji Bahasa Mandarin untuk TKW yang ingin berangkat ke Taiwan.
Ia juga mengajar Bahasa Mandarin di sebuah sekolah di Jakarta.
Anji pun membeberkan penghasilannya saat itu sekitar Rp 4 juta.
Dan disaat usianya menginjak 25 tahun, sang ibunda, Sundari Hartiyo sempat menanyakan sesuatu kepadanya.
Sundari ingin tahu bidang apa yang dipilih oleh anaknya.
Saking cintanya dengan dunia musik, Anji pun memilih untuk melebarkan sayapnya di dunia musik.
Beruntung keinginannya itu mendapat dukungan penuh dari sang ibunda.
"PERNAH DILARANG ORANG TUA MAIN MUSIK atau bekerja di bidang yang kamu pilih? Cerita sedikit ya.
Sejak kecil, saya punya 2 cita-cita.
PERTAMA, jadi Musisi yang bisa keliling Indonesia sampai pelosok Desa.
KEDUA, jadi Diplomat.
Saya pun nge-band dan kuliah.
Lulus dari Universitas Indonesia jurusan Sastra Cina, saya bekerja sambil nge-band.
Pekerjaan saya kala itu adalah Penguji Bahasa Mandarin untuk TKW yang mau berangkat ke Taiwan, juga mengajar Bahasa Mandarin di SMK 20 Fatmawati.
Pendapatan saya sebulan -/+ 4 juta.
Suatu hari, di umur 25, Ibu saya @sundarihartiyo nanya, sebenarnya diantara 2 bidang itu mana yang saya pilih?
Saya jawab musik.
Tapi kalau tidak bekerja, saya tidak punya uang. Jadi walaupun cape, saya jalani kedua bidang itu.
Lalu Ibu saya nanya punya target berapa tahun di musik? Saya jawab 5 tahun.
Beliau bilang akan support saya selama 5 tahun ke depan untuk urusan finansial, asal saya fokus dengan musik.
Di saat banyak teman dilarang melakukan yang mereka suka, saya didukung penuh. Walau tetap saja ada taruhannya.
Well, hidup kadang memang seperti perjudian.
Saya beruntung, sampai saat ini bisa menang walau kadang kalah.
Zaman sekarang, banyak bidang baru yang potensial sebagai lahan pekerjaan.
Yang sebelumnya tidak terpikir sama sekali, bahkan dipandang sebelah mata.
Sebagai orang tua, apakah kita akan jadi yang melarang minat anak, mengarahkan atau mendukung?," tulis Anji, Rabu (20/3/2019).
(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)