Novel Baswedan: Jika Presiden Bentuk Tim Pencari Fakta, Tak Ada Risiko Apapun Kecuali Bisa Terungkap
Novel Baswedan khawatir jika presiden, sosok yang paling ia harapkan bisa membantu menuntaskan kasusnya, justru takut untuk mengungkap segalanya.
Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
"Persekongkolan jahat itu tidak boleh dibiarkan, mau sampai kapan?"
"Siapa pun yang mengetahui korupsi-korupsi yang luar biasa di Indonesia, harusnya marah,"
"Sangat tidak nasionalisme kalau kemudian mengetahui begitu parahnya korupsi namun tidak marah," lanjutnya.
• Polisi Bantah Pembentukan Tim Gabungan Usut Kasus Novel Baswedan Sarat Kepentingan Politik
Simak videonya di bawah ini:
Diberitakan sebelumnya, wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan salat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.
Sejak saat itu, Novel fokus menjalani serangkaian operasi guna penyembuhan matanya.
Proses penyembuhan juga dilakukan di rumah sakit yang berada di Singapura.
• Kuasa Hukum Novel Baswedan Sebut Tim Gabungan Hanya Akan Zero Hasil
Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, menurut hasil diagnosis dokter yang merawatnya pada waktu itu, mata kiri Novel mengalami kerusakan 100 persen.
Sementara, mata kanan Novel mengalami kerusakan 50 persen akibat air keras yang disiram ke matanya.
Sejumlah aktivisi antikorupsi sendiri telah mendesak Jokowi untuk membentuk tim independen dalam penanganan kasus tersebut.
Apalagi, kasus itu telah berlalu tanpa ada satu pun pelaku yang ditangkap polisi. (*)