Pilpres 2019
Gus Mus Diserang Hoax: Gara-gara Kepentingan Politik Ada Manusia Tega Membuat Editan Seperti ini
Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus mengunggah video hoax yang memfitnah dirinya. Dalam video juga ada Ma'ruf Amin, cawapresnya Jokowi.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus mengunggah video hoax yang memfitnah dirinya.
Maksud dari Gus Mus mengunggah video tersebut bukanlah untuk menyebarkannya.
Melainkan untuk mengklarifikasi bahwa video tersebut adalah hoax alias tidak benar adanya.
• Haul ke-9 Gus Dur di Solo: Jokowi Diundang, Gus Mus hingga Istri dan Anak Gus Dur Dipastikan Hadir
Video tersebut berisi potongan pidato dari Ma'ruf Amin.
Juga penggalan perbincangan Gus Mus dengan seorang pria yang Tribun belum mengetahui identitasnya.
Dalam video hoax tersebut, Gus Mus seolah memberi tanggapan tentang pidato Ma'ruf Amin.
Padahal jika dilihat seksama, video tersebut adalah editan dari beberapa video yang disatukan.
Percakapan video hoax tersebut juga tidak nyambung satu sama lain.
Gus Mus menilai video tersebut adalah rekayasa yang keterlaluan.
Dan tak sebanding dengan keuntungan politik sesaat.
Lebih lanjut, Gus Mus mendoakan semoga Tuhan memberikan hidayah dan kesejahteraan hidup kepada si pengedit video hoax tersebut.
• Gus Mus Beri Sebutan Khusus untuk Menteri Susi Pudjiastuti, Begini Kesannya saat Saling Bertemu
"Gara-gara kepentingan politik sesaat, ada manusia yang tega membuat editan seperti ini.
Rekayasa keterlaluan semacam ini sama sekali tidak sebanding dengan keuntungan politis --kalau memang ada-- yang akan diperoleh dan dinikmatinya.
Kalau pun berhasil (banyak atau ada yang percaya dengan bikinannya ini), paling berapa lama akan dinikmatinya. 5 tahun? 10 tahun? 100 tahun?
Bila yang membuat rekayasa ini manusia beriman, semoga Allah memberi hidayah dan kesejerahteraan hidup yang cukup," tulis Gus Mus dalam caption Instagramnya, Senin (1/4/2019).