Pilpres 2019
Dahnil Anzar Ungkap Alasan Dukung Prabowo, Ingin Pastikan Kasus Novel Baswedan Diungkap
Koordinator jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengutarakan alasannya kenapa ia bergabung dengan kubu 02.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengutarakan alasannya kenapa ia memutuskan bergabung dengan kubu 02 itu.
Dahnil Anzar mengungkapkan hal tersebut melalui akun Twitter miliknya, @Dahnilanzar, Selasa (9/4/2019).
Salah satu alasan Dahnil Anzar yakni ingin memastikan kasus penyerangan air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan bisa segera diungkap.
Ia menyadari bahwa resiko yang harus ia terima begitu besar.
• Dahnil Anzar Simanjuntak Pahami Keputusan Para Golput: Yakinkan Mereka untuk Memilih, Bukan Memaki
Namun, Dahnil tahu benar sekuat apa mereka.
"Salah satu alasan sy bergabung dg @prabowo dan @sandiuno adl memastikan kasus penyerangan air keras terhdp Novel Baswedan berani diungkap.
Meski sy tahu benar resiko yg hrs sy terima,dan tahu bener sekuat apa mrk.
Tp,belajar dr Musa yg tak pernah menyerah melawan Firaun nan Gagah," cuit Dahnil, Selasa (9/4/2019).
• Fahri Hamzah dan Dahnil Anzar Kritik KPK soal Misteri Cap Jempol Amplop Serangan Fajar Bowo Sidik
Dalam unggahannya itu, Dahnil menyertakan sebuah video yang memperlihatkan Novel Baswedan tengah berbicara di hadapan publik.
Video tersebut berdurasi kurang dari satu menit, yakni 55 detik.
Novel pun mengungkapkan terkait kasus penyerangan terhadap dirinya yang tak kunjung usai.
"....Saya ingin mengatakan bahwa penyerangan terhadap saya adalah penyerangan yang tidak diungkap.
Saya katakan sengaja tidak diungkap itu sebagaimana 15 bulan yang lalu saya juga menyampaikan hal yang sama di media TV.
Jadi kalau dianggap ada proses yang berlangsung, saya katakan proses itu formalitas," ujar Novel Baswedan pada video tersebut.
Novel Baswedan Dipertimbangkan Jadi Jaksa Agung
Diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan dipertimbangkan oleh capres 02, Prabowo Subianto, sebagai kandidat Jaksa Agung.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade.
Selain Novel Baswedan, beberapa mantan pimpinan KPK, yakni Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas, juga masuk dalam kandidat Jaksa Agung jika Prabowo-Sandi terpilih.
• Jika Menang Pilpres 2019, Prabowo Buka Opsi Batalkan Sejumlah Proyek Infrastruktur
"Saya ingin bocorkan. Ada beberapa nama yang akan menjadi calon jaksa agung Pak Prabowo. Tapi semua berpulang pada beliau. Tapi saya kasih bocoran nih," ujar Andre saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (29/3/2019), seperti dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com.
"Ada wacana Mas Novel Baswedan akan menjadi jaksa agung, ada wacana Mas Bambang Widjojanto yang akan jadi jaksa agung, Busyro Muqoddas yang menjadi jaksa agung," lanjut dia.
Namun, Andre mengatakan, penentuan akhirnya berpulang ke Prabowo.
Meski demikian, ia menyatakan ketiga nama tersebut masuk dalam kandidat jaksa agung Prabowo.
Ia menambahkan, Prabowo mempertimbangkan tiga nama tersebut dalam kandidat jaksa agung karena teruji integritasnya. (*)