Rizal Ramli: Pak Mahfud Sama Saya kan Murid dan Sahabatnya Gus Dur, Kita Jangan Bongkar Luka Lama

Rizal Ramli menyebut dirinya bersama Mahfud MD adalah murid sekaligus sahabat dari Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Kompas.com/infonawacita.com/Tribunnews.com
Gus Dur, Mahfud MD, dan Rizal Ramli 

TRIBUNSOLO.COM - Ekonom senior Indonesia, Rizal Ramli menyebut dirinya bersama Mahfud MD adalah murid sekaligus sahabat dari Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Hal ini disampaikan oleh Rizal Ramli saat berada satu forum bersama Mahfud MD, Fadli Zon, Maruarar Sirait di acara Catatan Demokrasi Kita di Tv One, Selasa (30/4/2019).

Tema yang dibahas dalam acara tersebut adalah tentang istilah 'garis keras'.

Istilah ini menyeruak di permukaan setelah disampaikan oleh Mahfud MD di salah satu kesempatan wawancara bersama Metro TV beberapa waktu lalu.

BJ Habibie Gelar Diskusi Tertutup dengan Mahfud MD, Istri Gus Dur hingga Gus Sholah

Menanggapi ramainya istilah 'garis keras' ini, Rizal Ramli menyebut istilah 'garis keras' tak perlu lagi dibahas.

"Sudah enggak waktunya kita ngomong-ngomong yang kayak begini," ucap Rizal Ramli mengawali pembahasan.

"Saya mohon maaf Pak Mahfud, karena Gus Dur dengan masalah ini sudah selesai."

"Gus Dur itu mendamaikan perbedaan etnis, mendamaikan perbedaan reliji, jangan kita bongkar lagi yang lalu-lalu," imbuhnya.

Rizal Ramli yang telah lama tinggal di Jawa Barat kemudian memaparkan pandangannya mengenai kehidupan warga Jawa Barat.

Menurutnya, orang Jawa Barat tidak menyukai ketidakadilan.

"Orang Sunda itu relijius secara umum, yang kedua mereka itu doyan bercanda, yang ketiga happy go lucky filsafat hidupnya."

"Senang-senang, happy, sukses gitu lho."

"Tapi mereka paling tidak suka ketidakadilan."

"Jadi kalau menginterpretasikan kenapa misalnya Jokowi kalah di Jawa Barat, ada dimensi ketidakadilannya, baik soal agama dan lain-lain."

Rizal Ramli kemudian menyinggung bahwa dirinya dan Mahfud MD adalah murid dan sahabat Gus Dur yang dikenal sebagai tokoh yang cinta perdamaian.

Selanjutnya, Rizal Ramli mengajak segenap pihak untuk tidak membongkar luka-luka lama.

"Pak Mahfud sama saya kan murid dan sahabatnya Gus Dur."

"Kita jangan bongkar luka-luka lama lagi, kita mau forward aja, saya lebih seneng bicara masalah kita apa, kita cari solusinya."

"Ketimbang kita debat agama," ungkapnya.

Simak video lengkapnya di bawah ini.

Mahfud MD menjelaskan tentang 'garis keras'

Sebelumnya, Mahfud MD memberikan penjelasan perihal pernyataan 'garis keras' yang disampaikannya beberapa waktu lalu.

Mahfud MD menjelaskan, pernyataannya tentang 'garis keras' itu disampaikan saat wawancara bersama salah satu stasiun televisi.

Dalam wawancara tersebut, Mahfud MD ditanya perihal rekonsiliasi pasca Pemilu 2019.

BJ Habibie Gelar Diskusi Tertutup dengan Mahfud MD, Istri Gus Dur hingga Gus Sholah

Pertanyaan dari pewawancara kepada Mahfud MD tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan para pimpinan organisasi masyarakat (ormas) berbasis Agama di kediaman Jusuf Kalla (JK).

Mahfud MD menjelaskan, saat itu Jusuf Kalla meminta para pemimpin ormas keagamaan untuk mempertemukan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto guna melakukan rekonsiliasi.

"Jadi pada tanggal 22 itu ada rapat pimpinan ormas Islam."

"Di situ memutuskan pemilu berjalan dengan baik tapi sekarang masih panas."

"Pak JK menugaskan ormas-ormas Islam untuk mempertemukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo dalam rangka rekonsiliasi," kata Mahfud MD dalam acara Catatan Demokrasi Kita di Tv One, Selasa (30/4/2019).

Mahfud MD kemudian menjelaskan definisi garis keras menurutnya.

"Garis keras itu apa, dari berbagai literatur, hard liner is an adjective describing a stance on an issue that is inflexible and not subject to compromise," kata Mahfud MD menjelaskan definisi garis keras.

Pendapat Mahfud MD Sebelum Relawan Ninja Sebut Klaim Presiden Prabowo Melanggar Hukum

Artinya, menurut Mahfud MD, garis keras adalah memiliki sikap konsisten dan tidak mau didikte.

Hal itu berbeda dengan radikal dan ekstrimis, menurut Mahfud MD.

"Jadi garis keras itu artinya orang punya sikap konsisten, tidak mau didikte, tidak mau dikampanyei."

"Dia bukan radikal, bukan ekstrim, tapi punya pendirian yang pokok," kata Mahfud MD.

Simak pernyataan lengkap Mahfud MD dalam video di bawah ini.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved