Perda RTRW Masih Jadi Kendala Pengembangan Perumahan di Soloraya
Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) masih menjadi kendala pengembangan perumahan di wilayah Soloraya
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) masih menjadi kendala pengembangan perumahan di wilayah Soloraya.
"Sebetulnya pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Tengah baru saja merevisi Perda RTRW, namun belum diikuti di tingkat kabupaten dan kota secara optimal," terang Ketua REI Soloraya Anthony Abadi Hendro Prasetyo, kepada awak media, Rabu (8/5/2019).
Karena Perda RTRW belum optimal direalisasikan sehingga masih belum jelas mana zona hijau, mana zona perumahan dan mana zona industri di masing-masing kabupaten.
”Ini yang semakin menyulitkan kami para pengembang membidik wilayah baru untuk perumahan,” ucapnya.
• Penelusuran Pemkot Solo, Tak Semua Bangunan Terdampak Underpass Jalan Transito Dipakai Pemiliknya
Atau dapat dikatakan membuat lahan terbatas untuk pembangunan rumah hunian, terlebih di Soloraya semakin minim lahan yang bisa digunakan untuk perumahan.
Untuk itu pihaknya meminta pemerintah masing-masing kabupaten di Soloraya segera mengesahkan perda RTRW.
Supaya pengembang dapat lebih leluasa dalam ekspansi di zona yang memang disahkan untuk perumahan.
”Apalagi karakteristik masyarakat Soloraya ini masih senang dengan hunian rumah horisontal, mereka enggan melirik hunian vertikal atau misalnya apartemen," katanya.
Sebab mereka masih senang memegang sertifikat hijau atau sertifikat hak milik (SHM). (*)
Pemkab Klaten Mulai Data Pedagang dan Pelaku UMKM: Pelaksanaan Tunggu Vaksin Covid-19 Tersedia |
![]() |
---|
Deretan Motor Langka yang Disita Polresta Solo, Warga : Pelaku Mengaku Usaha Jual Beli Motor |
![]() |
---|
Pelantikan Bupati Klaten Sri Mulyani Digelar Virtual, Tamu Terbatas: Hanya Disediakan 25 Kursi |
![]() |
---|
Seorang Nasabah BCA Dipenjara Gara-gara Pegawai Bank Salah Transfer ke Rekening Rp 51 Juta |
![]() |
---|
Viral Pasutri di Malang Punya 16 Anak, Ternyata Berawal dari Keinginan Punya Anak Laki-laki |
![]() |
---|