Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penataan Gunung Kemukus, Bupati Sragen: Kearifan Lokal Tetap Lestari, Ritual Menyimpang Dihilangkan

Bupati Sragen Kusdinar Yuni Untung Sukowati menyebut tidak akan menghapus kearifan lokal yang sudah ada di Gunung Kemukus

TribunSolo.com/Garudea Prabawati
Bupati Sragen Kusdinar Yuni Untung Sukowati 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Terkait rencana Gunung Kemukus dijadikan obyek wisata keluarga, Bupati Sragen Kusdinar Yuni Untung Sukowati menyebut tidak akan menghapus kearifan lokal yang sudah ada.

"Petilasan untuk makam harus tetap dilestarikan, namun ada paradigma baru, ada pengajian, ada kegiatan positif lainnya," katanya kepada wartawan, Sabtu (10/5/2019).

Yuni memastikan tidak akan mengikis kearifan lokal, yakni ritual kepada leluhur disana.

Hanya saja bentuk ritual yang selama ini menyimpang harus dirubah.

"Omah-omah sing ono kamar-kamar sempit kono kae ndang dibongkari kabeh (rumah-rumah yang ada kamar sempit ri sana segera dibongkar semua)," tegasnya.

Permintaan Visum Petugas Pemilu 2019 yang Meninggal Dinilai Tak Perhatikan Perasaan Keluarga

Dan harapannya akan mengikis kegiatan prostitusi di sana.

Lebih lanjut Yuni menyampaikan, terkait penataan kawasan Gunung Kemukus memang terdapat kendala, yakni berdasarkan pendataan yang dilakukan, status tanah di lokasi tersebut banyak yang sudah menjadi hak milik para penghuni.

Memang untuk kesekian kalinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menertibkan apa yang mereka sebut prostitusi berkedok wisata ziarah di Gunung Kemukus yang terletak di Dusun Gunungsari, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang tersebut.

Setelah ditertibkan, mereka diberikan berbagai pelatihan kerja.

Setelah selesai mereka kemudian dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

Didoakan Cepat Hamil, Syahnaz Sadiqah Juga Relakan Jempol Kakinya Diinjak Tya Ariestya

Dengan harapan, mereka akan bekerja di rumah dan tak kembali lagi ke Gunung Kemukus.

Namun upaya tersebut seperti sia-sia, para Pekerja Seks Komersial (PSK) selalu kembali dan melakukan kegiatan yang sama.

Aktivitas prostitusi di kawasan tersebut mengkhawatirkan, apalagi saat itu 18 pekerja seks komersial (PSK) terindikasi mengidap HIV/AIDS.

"Maka dari itu direncanakan Gunung Kemukus menjadi tempat wisata keluarga, yang akan terintegrasi dengan dua destinasi wisata lainnya, yakni Waduk Kedungombo dan Museum Purbakala Sangiran," tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved