Wali Kota FX Hadi Rudyatmo Anggap Pembelian Layanan Batik Solo Trans sudah Sesuai
Manajemen PT Bengawan Solo Trans selaku operator tiga koridor Batik Solo Trans (BST) meminta subsidi dari Pemkot Surakarta.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Manajemen PT Bengawan Solo Trans selaku operator tiga koridor Batik Solo Trans (BST) meminta subsidi dari Pemkot Surakarta.
Pemerintah pusat nantinya juga akan mengkaji kemungkinan buy the service atau pembelian pelayanan oleh pemerintah kepada operator Batik Solo Trans (BST).
Konsep manajemen itu dinilai cocok untuk mengembangkan layanan BST lantaran PT Bengawan Solo Trans mengaku rugi akibat biaya operasional tidak sebanding dengan pendapatan dari tiket penumpang.
Seiring dengan tingkat keterisian penumpang Batik Solo Trans (BST) di tiga koridor yang terus menurun.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menilai, pembelian layanan BST itu sesuai dengan kondisi riil transportasi massal di Solo.
• Batik Solo Trans Sepi Penumpang, Pemerintah Pusat akan Kaji Ulang
"Kebetulan sesuai dengan permintaan subsidi manajemen PT Bengawan Solo Trans kepada Pemkot Solo," katanya Sabtu (18/5/2019) siang.
Rudy juga membenarkan wacana buy the service BST tersebut.
Dirinya juga menilai tawaran pembelian layanan BST itu sesuai dengan kondisi riil transportasi massal di Solo.
"Kebetulan sesuai dengan permintaan subsidi yang disampaikan manajemen PT Bengawan Solo Trans kepada Pemkot," katanya.
Buy the service merupakan sistem pembelian pelayanan oleh Pemerintah kepada pihak operator swasta untuk melayani masyarakat dalam transportasi publik maupun memberikan pelayanan angkutan umum.
Pembelian layanan BST tersebut memang sejalan dengan program pengembangan transportasi massal pemerintah pusat.
• Pemkot Solo Luncurkan Armada Baru Feeder Batik Solo Trans
"Saat ini kementerian sudah tidak lagi membantu dalam bentuk fisik, seperti pengadaan armada dan sebagainya melainkan mendukung biaya operasional transportasi umum,” katannya.
Diberitakan sebelumnya, manajemen PT Bengawan Solo Trans selaku operator BST meminta dukungan pembiayaan bagi operasional angkutan umum tersebut.
Permintaan subsidi dilatarbelakangi terus menurunnya tingkat keterisian penumpang Batik Solo Trans (BST) di tiga koridor.
PT Bengawan Solo Trans merugi sebab rata-rata penumpang hanya separuh dari kapasitas bus.
Padahal layanan koridor 1,2 dan 3 BST tetap dioperasikan seperti biasa.
Berdasarkan catatan Pemkot, saat ini jumlah bus berukuran sedang yang dioperasikan di Koridor 1 adalah 14 unit sedangkan idealnya koridor tersebut dilayani 15 unit.
Koridor 1 dikelola PT Bengawan Solo Trans sejak Pemkot mengambil alih wewenang operasional jalur tersebut dari Perum Damri pada awal Februari.
Ada pun di koridor 2 dan 3 masing-masing dilayani 12 dan 20 unit bus.
Seluruh bus BST tersebut berukuran sedang, dengan kapasitas tempat duduk 21 penumpang dan 10 penumpang berdiri. (*)