Bank Indonesia Solo Prediksi Inflasi Periode Ramadan Terkendali
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo memprediksi angka inflasi pada periode Ramadan 2019 akan lebih terkendali
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo memprediksi angka inflasi pada periode Ramadan 2019 akan lebih terkendali.
Hal ini seiring dengan terkendalinya harga - harga komoditas kebutuhan pokok pada momentum Ramadan 2019.
Deputi KPw BI Surakarta Taufik Amrozy mengatakan untuk tetap mengendalikan harga memang dilakukan segenap strategi.
"Selain Inspeksi Mendadak (Sidak) harga di Pasar tradisional yang beberapa kali kami lakukan, juga beberapa program kerja yang masih akan dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), salah satunya menyelenggarakan beberapa pasar murah," katanya kepada wartawan, Kamis (23/5/2019).
• Tepis Gosip Stress Sepanggung Bareng Syahrini, Luna Maya Curhat Paru-Paru Bermasalah
Di mana satu di antaranya akan dilaksanakan Kios Mirunggan.
Setidaknya upaya - upaya tersebut dapat terus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok periode Ramadan 2019 serta menjaga kestabilan inflasi.
"Kalau bulan lalu kan inflasi di Kota Solo mencapai 0,68 persen, bulan ini mudah-mudahan di bawah itu," imbuhnya.
Secara "year on year" (yoy) atau tahunan, inflasi Kota Solo sampai dengan saat ini di angka 2,51 persen. Menurut dia, angka ini juga masih jauh dari target awal inflasi yoy sebesar 3,5 +/- 1 persen.
• Sosok Wanita Bercadar Misterius di Aksi 22 Mei yang Dihujani Gas Air Mata, Ternyata Alami Depresi
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo mengatakan Ini beberapa komoditas turun harga, salah satunya cabai merah turun harga dari Rp 30 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 22 ribu per kg.
Untuk komoditas lain yang masih terpantau stabil di antaranya beras premium Rp 12 ribu per kg dan minyak goreng Rp 12 ribu per kg.
Sedangkan untuk gula pasir turun harga dari Rp 13 ribu per kg menjadi Rp 12.500 per kg dan telur ayam ras dari Rp 23 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg.
"TPID berupaya terus melakukan komunikasi dengan pihak terkait, di antaranya daerah penghasil dan distributor," tutupnya. (*)
Pemkab Klaten Mulai Data Pedagang dan Pelaku UMKM: Pelaksanaan Tunggu Vaksin Covid-19 Tersedia |
![]() |
---|
Deretan Motor Langka yang Disita Polresta Solo, Warga : Pelaku Mengaku Usaha Jual Beli Motor |
![]() |
---|
Pelantikan Bupati Klaten Sri Mulyani Digelar Virtual, Tamu Terbatas: Hanya Disediakan 25 Kursi |
![]() |
---|
Seorang Nasabah BCA Dipenjara Gara-gara Pegawai Bank Salah Transfer ke Rekening Rp 51 Juta |
![]() |
---|
Viral Pasutri di Malang Punya 16 Anak, Ternyata Berawal dari Keinginan Punya Anak Laki-laki |
![]() |
---|