Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

SBY Titip Pesan untuk Jokowi dan Prabowo: Tak Perlu Lewat Pintu Belakang, Bisa Menimbulkan Fitnah

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat pesan untuk capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Tribunnews
Kolase Jokowi SBY dan Prabowo 

TRIBUNSOLO.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat pesan untuk capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Pesan tersebut disampaikan oleh SBY saat acara buka bersama petinggi Partai Demokrat di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2019).

SBY menyampaikan pidatonya lewat video yang dikirim dari Singapura.

SBY tidak dapat secara langsung hadir di acara tersebut.

SBY Singgung Pihak yang Merundung Istrinya: Ibu Ani Harus Meneteskan Airmata Mendengarnya

Ia masih menemani Ani Yudhoyono yang menjalani perawatan di Singapura.

Dalam videonya, SBY berharap Prabowo segera bertemu dengan Jokowi.

Pertemuan tersebut diharapkan dapat menurunkan ketegangan politik tanah air.

"Pertemuan-pertemuan seperti itu dibuka di hadapan publik, tak perlu bersembunyi dan lewat pintu belakang karena bisa menimbulkan fitnah," kata SBY dalam videonya.

"Padahal pertemuannya barangkali juga baik sifatnya."

"Pesan dan harapan saya melalui mimbar ini, akan sangat baik dan mulia jika pada saatnya nanti Bapak Prabowo bisa bertemu dengan Bapak Jokowi secara langsung."

"Pertemuan antara dua tokoh nasional yang keduanya memiliki pendukung dan konstituen yang besar," imbuhnya.

Berikut ini video lengkap pidato SBY.

SBY: Akibat Bertemu Presiden Jokowi, AHY, Saya, dan Demokrat Diserang

Diberitakan di Kompas.com, SBY menyatakan ia dan partainya diopinikan negatif oleh pihak tertentu usai putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Presiden Joko Widodo.

Pertemuan AHY dan Jokowi berlangsung usai Pemilu 2019 berlangsung. AHY bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dan Istana Kepresidenan di Bogor.

"Akibat pertemuan itu, AHY, SBY, dan Partai Demokrat diserang habis oleh kalangan tertentu," kata SBY lewat siaran video yang diputar di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Senin (27/5/2019).

"Setelah itu AHY di-bully sangat kejam."

"Mungkin itu cara Tuhan untuk menggembleng orang yang baru masuk di dunia politik."

"Dari serangan itu, sebenarnya kita tahu dari kelompok mana serangan sengit itu berasal," lanjut dia.

SBY: Saya Makin Bersyukur dan Lega karena Pak Jokowi akan Jadi Pengayom Rakyat Indonesia

SBY mengatakan, hal tersebut merupakan pembeda antara Partai Demokrat dan pihak lainnya yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Menurut SBY, meski tak mengusung Jokowi, Demokrat tak menutup komunikasi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

SBY mengatalan Demokrat selalu membuka diri untuk berkomunikasi dengan pihak manapun.

Apa lagi, kata SBY, pertemuan antara AHY dan Jokowi bukan membahas pembentukan koalisi di pemerintahan, tetapi permasalahan kebangsaan.

SBY pun mengatakan AHY ke Istana atas undangan Jokowi.

"Di situ perbedaan kami dengan pihak tertentu itu. Memang ada yang bersikap tabu dan dilarang keras pihak 02 berkomunikasi dengan 01."

"Barangkali ada yang bersumpah tak akan komunikasi dan berkawan selamanya. barangkali pula dendam yang membara harus dipertahankan," ujar SBY

"Silakan kalau ada yang punya prinsip itu. Tapi jangan atur Demokrat harus mengikutinya."

"Kami prinsip ikhtiar perjuangan untuk menang harus dilakukan sekuat tenaga. Namun setelah selesai ya selesai," lanjut SBY.

Ani Yudhoyono menangis

Masih dalam keterangan melalui videonya, SBY menyinggung sejumlah orang yang merundung istrinya, Ani Yudhoyono di media sosial.

Menurut SBY, aksi sejumlah orang di media sosial yang menuduh sakitnya Ani Yudhoyono hanya sebagai alasan agar tidak ikut berkampanye menurut SBY sangat menyedihkan.

"Dan ibu Ani harus meneteskan airmata mendengarnya," kata SBY.

Mahfud MD Sebut Aksi 22 Mei Berbeda dengan Aksi 98: Dulu Rektor, Mahasiswa, Sampai Tukang Sapu Ikut

SBY berharap mereka yang merundung istrinya tersebut jangan sampai mengalami nasib yang sama yakni menderita kanker darah.

Jangan sampai menurutnya mereka menderita siang dan malam karena penyakit itu.

"Di bulan suci Ramadan ini, saya doakan, agar yang bersangkutan dan keluarga tidak mengalami penyakit kanker darah seperti yang diderita ibu Ani," katanya.

Dalam videonya, SBY menyampaikan kepada kader Demokrat bahwa sebenarnya ia ingin ikut terjun berkampanye pada Pemilu 2019.

"Kami memang tekadkan untuk melakukan banyak safari ke daerah, karena banyak lembaga survei yang mengatakan bahwa elektabilitas partai demokrat hanya 4 persen," katanya.

Meskipun tidak ikut berkampanye, SBY bersyukur bahwa elektabilitas Partai Demokrat tidak serendah yang disampaikan lembaga survei.

"Berkat kerja keras komandan Kogasma dengan jajarannya, dan tentunya kegigihan para Caleg bersama timsesnya, meskipun tidak sesuai dengan harapan kita namun tidak serendah yang disampaikan lembaga survei," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved