Pemuda Karang Taruna di Nguter Sukoharjo Ubah Sampah Bambu Wulung Jadi Lukisan Unik
Pemuda Karang Taruna di Nguter Sukoharjo Ubah Sampah Bambu Wulung Jadi Lukisan Ukiran Unik, Di antaranya diukir menjadi wajah, kalikatur huruf Arab.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kreativitas pengolahan sampah ditunjukkan oleh pemuda Karang Taruna Jasa Peta Unit 1 Dukuh Jarak, Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Dengan tangan kreatifitasnya, mereka berhasil mengubah sampah bambu wulung atau berwarna kecokelatan menjadi kerajinan seni bernilai jual tinggi.
Di antaranya diukir menjadi wajah, kalikatur huruf Arab, logo, dan lain sebagainya.
Menurut Ketua Pemuda Karang Taruna Jasa Peta Unit 1, Arip Widiyanto, kegiatan ukiran tersebut diawali dari kegiatan bank sampah yang dilakukan karang tarunanya.
"Kita awalnya bank sampah, lalu kami membuat lomba mendaur ulang sampah menjadi berbagai macam kerajinan," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (23/6/2019).
• Nasi Goreng Ekstrim di Nguter Ini Salah Satu Tempat Makan Favorit Bupati Sukoharjo
Dari lomba kerajinan tersebut, dia tertarik dengan hasil karya lukisan ukiran bambu yang dibuat salah satu anggota yakni Ahmad Hakim yang menjadi inovasi dan memiliki nilai ekonomi.
"Akhir Desember 2018, kami mulai mengembangkan ukiran bambu ini, kami ajarkan kepada seluruh anggota arang taruna," katanya.
Hasil karya lukisan ukiran bambu ini lantas dijual melalui media sosial, dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 130 ribu dengan ukuran sekitar 50 X 35 cm.
"Harga yang kita patok tidak berdasarkan dari ukuran, melainkan tingkat kesulitannya, karena pembuatan satu sketsa ini bisa memakan waktu 1 hingga 3 hari," terangnya
Dia menambahkan, tidak perlu modal banyak untuk membuat lukisan ukiran bambu tersebut, mengingat bahan yang ia gunakan adalah bahan yang bekas.
"Modalnya paling lem dan pernis, lainnya untuk konsumsi karang taruna, kita kan di sini yang membuat orang banyak," lanjutnya.
• Gagal Kuliah, Kini Mansur Sukses Bawa Kerajinan Tembaga Tumang Boyolali Mendunia Beromset Miliaran
Dari setiap penjualan sketsa tersebut, uang penjualan sebanyak 20 persen akan dimasukan ke dalam kas karang taruna, sisanya untuk operasional.
Saat ini, karang tarunanya tersebut sudah berhasil menjual 40 sketsa lukisan ukiran bambu.
"Kami sudah menjual sekitar 40 sketsa, biasanya yang mau pesan pre order dulu," ucapnya.
Selain lukisan ukiran bambu, karang taruna ini juga menerima pesanan membuat miniatur kapal, yang memanfaatkan kayu bekas dari mebel kayu yang ada di kampung mereka.
"Kalau miniatur kapal harganya Rp 80 yang kecil, dan Rp 150 ribu untuk ukuran besar," pungkasnya. (*)